get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Haru Perjuangan Ayah di Surabaya Donorkan Ginjal demi Putrinya

Belum Ada Bukti Pasien Gagal Ginjal Akut di RSUP Sardjito akibat Obat Sirup

Selasa, 25 Oktober 2022 - 21:42:00 WIB
 Belum Ada Bukti Pasien Gagal Ginjal Akut di RSUP Sardjito akibat Obat Sirup
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta belum menemukan pasien gangguan ginjal akut yang dipicu konsumsi obat sirup. (Foto: Ilustrasi/Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id- RSUP Dr Sardjito Yogyakarta belum menemukan pasien gangguan ginjal akut yang dipicu konsumsi obat sirup. Kasus yang ditemukan adalah pasien mengalami inflamasi atau infeksi berat.

Pakar Nefrologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Retno Palupi mengatakan sejuah ini belum ditemukan sampel pasien yang gagal ginjal akibat konsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas normal. 

"Jadi serum (EG dan DEG) dengan kadar itu memang belum kami temukan," katanya, Selasa (25/10/2022) 

Retno Palupi mengatakan, berdasarkan hasil biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal yang dilakukan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta justru menemukan adanya nekrosis tubular akut yang umum didapati pada kasus pasien mengalami inflamasi atau infeksi berat.

"Yang kami masukkan sebagai kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal ini adanya gangguan di tubulus ginjal. Di pipa-pipa ginjal itu ada gangguan yang mengalami nekrosis atau kematian jaringan tubulus dan degenerative, kerusakan di pipa-pipa ginjal itu," kata Retno Palupi. 

Namun Retno memastikan jika investigasi tersebut belum final karena masih menunggu hasil uji sampel yang dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta pada 19 Oktober 2022.

"Sejuah ini kami belum mendapatkan informasi dari laboratorium yang ditunjuk. Jadi kami mengirimkan beberapa sampel kami dan belum mendapatkan laporannya," ujarnya. 

Sementara itu, anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Kristia Hermawan mengatakan, kristal pada saluran pipa ginjal terbentuk saat ada senyawa asing di sepanjang saluran pipa ginjal itu.

Menurut Hermawan, pada kasus keracunan metabolik dari EG dan DEG terdapat senyawa yang kadarnya melebihi ambang batas sehingga tingkat keasaman mendukung pembentukan kristal dalam saluran pipa ginjal.

"Begitu terbentuk kristal maka akan ada tambahan zat padat yang akan mengganggu aliran dari cairan yang melewati pipa-pipa itu. Kalau ada kristal yang terbentuk di situ, dan bentuknya tajam dia akan melukai dinding-dinding dari pipa," ujar dia.

Nah, dari sampel tiga pasien anak yang menderita gangguan ginjal akut yang dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, tidak ditemukan adanya kristal tersebut.

Menurutnya, pelacakan penyebab gangguan ginjal ini telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Kesehatan. Di antaranya dengan melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat sirop serta pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui ada tidaknya EG dan DEG dalam darah atau urine pasien.

"Pengambilan sampel telah dilakukan pada tiga pasien yang pekan lalu masih menjalani perawatan. Tim medis belum mendapat hasil pemeriksaan karena sampel harus diperiksa di Labkesda DKI Jakarta,"ujarnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut