Bocorkan Rahasia, Pejabat Rusia Dipecat

MOSKOW, iNews.id - Seorang pejabat otoritas penerbangan Rusia dipecat lantaran menyebut China menolak memasok suku cadang pesawat. Maskapai Rusia saat ini tengah kesulitan mendapatkan pasukan suku cadang lantaran kena sanksi barat. 

Dilansir dari surat kabar Kommersant pada Selasa (15/3/2022), pejabat itu mengatakan lantaran gagal mendapatkan dari China, Rusia tengah  berupaya mendapatkan suku cadang pesawat dari Turki dan India. 

Baca Juga

Sosialisasi Padat Karya di Bantul Selesai Akhir Maret, Pelaksanaan Habis Lebaran

Pejabat yang dipecat yakni Valery Kudinov yang bekerja di Badan Transportasi Udara Federal Rusia (Rosaviatsia). Badan ini bertanggung jawab untuk menjaga kelaikan pesawat udara.

Sebuah sumber industri mengkonfirmasi kepada Reuters, Kudinov telah dipecat. Dia kehilangan pekerjaannya karena pernyataan publiknya tentang China. 

Baca Juga

Pengadilan India Kuatkan Larangan Siswi Pakai Hijab

Sayangnya Rosaviatsia menolak berkomentar atas kabar ini. Saat ini, Ssektor penerbangan Rusia sedang itekan oleh sanksi Barat atas invasi ke Ukraina.

Surat kabar Rusia, Kommersant melaporkan, Kudinov mengaku telah dipecat karena mengungkapkan informasi di bawah undang-undang federal yang mengatur bagaimana pegawai negeri harus berperilaku.

Baca Juga

Jogja Kuatkan PPKM Skala Mikro di Tingkat RT

Rusia pada Senin (14/3/2022) mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan maskapai penerbangan negara itu untuk menempatkan pesawat yang disewa dari perusahaan asing di daftar pesawat negara. Pesawat itu bisa digunakan di Rusia bahkan tanpa izin dari pemiliknya. 

Keputusan ini dibuat setelah regulator Bermudian dan Irlandia menangguhkan sertifikasi pesawat Rusia yang terdaftar di sana.

Sanksi Barat telah memutus pasokan sebagian besar pesawat dan suku cadang asing ke Rusia. Sebelumnya, produsen pesawat internasional utama Boeing BA.N dan Airbus AIR.PA telah menghentikan pasokan komponen. 

Selain itu, Amerika Serikat dan Eropa telah menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia. Rusia pun melakukan hal yang sama kepada Amerika dan Eropa.

Editor: Ainun Najib