BPPTKG Sebut Kubah Lava Merapi Berpotensi Luncurkan Material Lagi

YOGYAKARTA, iNews.id- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) menyebutkan kubah lava sisi barat daya Merapi yang pada 11 Maret 2023 mengeluarkan rentetan awan panas guguran berpotensi meluncurkan material kembali. Hingga kini kubah lava ini memiliki suhu yang tinggi.
"Kalau kita lihat suhunya cukup tinggi rata-rata di atas 100 derajat celsius. Itu menunjukkan memang masih fresh dan kubah itu kemungkinan runtuh masih tinggi," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam jumpa pers daring diikuti dari Yogyakarta, Selasa (21/3/2023).
Dia menyebutkan berdasarkan penghitungan BPPTKG mengacu data drone, volume kubah lava barat daya diperkirakan mencapai sekitar 15.000 meter kubik per hari.
"Berdasarkan sejarah erupsi Merapi masa lalu rata-rata laju ekstrusi magma Merapi sekitar 60.000 meter kubik per hari. Nilai segitu masih normal untuk Merapi," ujar Agus Budi.
Agus Budi juga menjelaskan kubah lava lama Tahun 1888 di sisi barat laut Gunung Merapi memiliki potensi bahaya longsoran material mencapai radius hingga tiga kilometer dari puncak.
"Kalau (material kubah barat laut) longsor karena tidak stabil, karena terdorong terus dari dalam jarak luncurnya sekitar tiga kilometer saja, jadi masih di dalam jarak bahaya yang kami tetapkan," ujarnya.
Dari pemantauan BPPTKG, deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh Gunung Merapi di sisi barat laut terus menunjukkan pergerakan hingga 16 meter selama dua tahun terakhir.
"Masih bergerak hingga sekarang. Kalau dibulatkan (deformasi) hingga saat ini sudah 16 meter. Jadi 15,9 meter jadi sudah genap 16 meter," ucapnya.
Agus menyebut potensi bahaya kubah lava lama sisi barat laut Merapi untuk saat ini adalah berupa longsoran material. "Longsoran dari kubah lama berupa bongkahan batu kira-kira seukuran dua juta meter kubik," tutur Agus Budi.
Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak serta ali Gendol sejauh 5 km dari puncak.
Potensi bahaya juga berada di Kali Boyong dengan jarak sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7 km dari puncak. Lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif diprakirakan bisa menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dingin di alur sungai berhulu Merapi utamanya saat terjadi hujan di puncak Merapi.
Editor: Ainun Najib