Buka O2SN, Mendikbud Ajak Siswa Atlet Berprestasi di Internasional

BANTUL, iNews.id – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dimulai. Kompetisi multi event itu secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, di Sportarium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Senin (17/9/2018).
Sebanyak 1.938 atlet dan 3.485 pendamping dari 34 provinsi ikut ambil bagian dalam olimpiade yang akan dilaksanakan sampai Sabtu (22/9/2018). Mendikbud minta para atlet untuk mampu mengukir prestasi. “Selamat bertanding semoga semuanya bisa menjadi juara,” ujar Muhadjir, dalam pembukaan O2SN di Sportarioum UMY, Senin (17/9/2018).
Menurutnya para atlet yang merupakan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan ini, harus mampu menyontoh para alumni O2SN. Terbukti dalam gelaran Asian Games 2018 lalu, beberapa atlet merupakan jebolan O2SN mampu mendulang prestasi maksimal.
“Seperti Lalu Muhammad Zohri, Susi Susanti dan beberapa atlet lain yang telah mengharumkan bangsa ini. Hal ini telah menjadi bukti jika ajang O2SN menjadi salah satu ajang pembibitan dan penjaringan bibit atlet,” ucapnya.
Berbeda dengan atlet professional, dalam O2SN ini tidak ada bonus yang disiapkan. Kementerian ingin memotivasi mereka bertanding dari dalam diri sendiri (intrinsic). “Kami tidak biasakan bonus, biar mereka tumbuh dengan motivasi diri sendiri,” ucap Muhadjir.
Mulai awal Oktober nanti, juga akan dilaksanakan pertandingan sepak bola yang melibatkan peserta dari 34 provinsi. Tahun ini akan ada program khusus dengan mengelar kompetisi ecara berjenjang. Dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
Diakui Muhadjir, dalam O2SN ini memang belum banyak cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Baru pada atletik, karate, bulu tangkis dan renang. “Ke depan cabor ini tetap akan diupayakan untuk ditambah. Hanya saja anggaran yang tersedia cukup terbatas,” katanya.
Meski begitu, beberapa cabor yang ada telah mempertandingkan atlet difabel. Hal ini sejalan dengan amanat presiden untuk memberikan perhatian kepada siswa dan anak berkebutuhan khusus. Bahkan tahun ini akan dibentuk direktorak khusus yang menangani masalah anak berkebutuhan khusus. “Di Sekolah umum juga akan kami tambah fasilitas difabel agar pelayanan lebih baik,” tuturnya.
Wakil Gubernur DIY Pakualam X, meminta kepada para atlet untuk menjunjung tinggi sportivitas. Dalam olimpiade ini pasti ada persaingan yang harus mengedepankan prestasi dengan cara yang sportif dan fair play. “Event ini untuk pencapaian prestasi tertinggi dan juga untuk menjali persahabatan,” kata Pakualam.
Editor: Himas Puspito Putra