Bukan Tahu Bulat, di Gunungkidul, Makanan Ini yang Digoreng Dadakan
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Selama ini, Anda mungkin hanya mendengar tahu bulat yang digoreng dadakan. Namun di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ternyata bukan hanya tahu yang bisa digoreng dadakan, melainkan juga serangga kecil yang sering dianggap hama oleh petani. Apalagi kalau bukan belalang goreng, yang kini menjadi panganan khas warga di daerah tersebut.
Pada libur Tahun Baru, belalang goreng laris manis dicari pembeli. Sejumlah penjual belalang goreng di Desa Gading, Kecamatan Playen , Kabupaten Gunungkidul, meraup omzet berlipat. Dalam sehari, mereka mampu menjual belalang goreng hingga 80 toples.
Untuk memikat hati para wisatawan yang datang, sejumlah penjual menyediakan jasa goreng belalang di tempat, atau yang lebih dikenal dengan nama belalang goreng dadakan.
Libur panjang kali ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang belalang goreng. Bagaimana tidak, jika pada hari-hari biasa mereka hanya mampu menjual sebanyak 10 - 30 toples setiap harinya, kini mereka mampu menjual 80 toples per hari.
Sukir, salah seorang penjual belalang goreng dadakan mengatakan, untuk membuat panganan ringan kaya protein ini sebenarnya tidaklah sulit. Mulanya, belalang dibersihkan dari segala kotoran dan juga bagian yang tidak bisa dimakan. Jika sudah dipastikan bersih, belalang kemudian digoreng dengan bumbu yang sudah disiapkan.

Belalang goreng dadakan, panganan khas Gunungkidul. (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)
Menurut Sukir, selama libur Tahun Baru, dirinya bisa memperoleh omzet hingga Rp2 juta dalam satu hari. Jumlah tersebut meningkat 10 kali lipat jika dibandingkan dengan hari - hari biasa. “Untuk satu toples belalang goreng dadakan dijual dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000 tergantung dari besarnya ukuran toples,” ucap Sukir, Senin (1/1/2018).
Untuk menambah cita rasa belalang goreng yang dijajakannya, para pedagang menyediakan sejumlah varian rasa mulai dari gurih, asin hingga pedas. Pembeli tinggal memilih belalang goreng yang diinginkan sesuai selera.
Membeludaknya jumlah pembeli di libur panjang kali ini, diakui Sukir sempat mengakibatkan para pedagang kelimpungan. Mereka terpaksa mendatangkan belalang dari daerah Kebumen, Jawa Tengah, dengan harga Rp150.000 setiap kilogramnya. Sukir memprediksi kenaikan omzet ini akan terus terjadi hingga berakhirnya libur Tahun Baru.
Sri Widayanti, salah seorang pembeli, mengaku senang dengan belalang goreng dadakan ini. Belalang goreng dadakan memiliki citarasa yang jauh lebih gurih dan renyah. Biasanya belalang goreng dadakan ini dijadikan makanan cemilan ataupun oleh-oleh saat berwisata ke Gunungkidul. “Saya sering beli setiap lewat sini. Rasanya enak dan gurih. Kebetulan kami sekeluarga memang suka dengan belalang goreng ini,” ucapnya.
Isa Yulianto, pembeli lainnya mengaku awalnya sempat ragu untuk mencicipi belalang goreng dadakan ini. Namun setelah mencoba mereka justru ketagihan karena memiliki rasa yang khas. “Awalnya tidak mau makan belalang. Mungkin karena jijik. Tapi setelah dicoba ternyata enak sekali. Ini recommended!” ucap Isa.
Editor: Himas Puspito Putra