Bupati Gunungkidul Minta Kualitas Bangunan Sekolah Dicek, Jangan Ada Atap Ambruk Lagi
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Bupati Gunungkidul Sunaryanta minta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk mengecek seluruh sekolah untuk memastikan seluruh konstruksi dan kualitas bangunan baik. Musibah atap sekolah yang ambruk tidak boleh terulang lagi.
“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Seluruh bangunan sekolah perlu dicek ulang,” kata Sunaryanta, saat meninjau SD Muhammadiyah Bogor, di Kapanewon Playen, Gunungkidul yang atapnya ambruk, Selasa (8/11/2022).
Menurut dia, salah satu penyebab ambruknya atap sekolah ini karena konstruksi pada atap. Rangka atap menggunakan baja ringan, sedangkan gentingnya berbahan tanah. Kondisi ini mengakibatkan rangka tidak kuat menahan beban sehingga ambruk.
“Konstruksi tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut,” katanya.
Sekolah harus memperhatikan kualitas bahan bangunan, ketika proses pembangunan. Ini penting agar ada jaminan keamanan saat dipakai untuk kegiatan pembelajaran. Masyarakat juga diminta sabar dan tidak panik dengan kejadian ini.
Musibah ini telah mengakibatkan Fauzi Ajitama (12) meninggal dunia dan 11 lainnya terluka. Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUD Wonosari, namun pada malam harinya meninggal dunia. Almarhum disemayamkan di rumah duka di Dusun Sumberejo Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen.
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menuturkan, korban bersama belasan siswa lainnya dilarikan ke fasilitas kesehatan baik rumah sakit ataupun Puskesmas Playen 2. Namun korban Fauzi bersama satu korban lain dilarikan ke RSUD Wonosari karena kondisinya kritis.
"Dia mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, terutama di kepala. Kalau temannya sudah membaik dan diizinkan pulang," kata dia.
Panewu Playen, Agus Sumaryono mengatakan, kondisi Fauzi memang naik turun karena luka yang dideritanya cukup parah. Pihaknya terus melakukan pemantauan sebelum akhirnya dia pulang karena kondisinya membaik.
"Saat saya pulang untuk mandi itu kondisinya memang sempat membaik, tekanan darahnya yang tadinya 60 menjadi stabil," tutur Agus.
Atap bangunan di lantai dua SD Muhammadiyah Bogor, Playen ambruk saat siswa sedang belajar di bawahnya pada Selasa (8/11/2022). Setidaknya ada 12 anak yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.
Editor: Kuntadi Kuntadi