Cegah Kecelakaan Terulang, Relawan Pasang Ban Bekas di Jalur Maut Bukit Bego Bantul

BANTUL, iNews.id - Jalur maut antara Dlingo-Imogiri Bantul yang mengakibatkan 13 korban jiwa dalam kecelakaan bus di Bukit Bego, dipasangi ban bekas. Ini merupakan inisiatif relawan dan untuk mencegah kejadian serupa sebelum ada jalur penyelamatan. 

Ratusan ban ini dipasang di sepanjang selokan tebing batu di Bukit Bego, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. Sejumlah relawan dari komunitas trail mendistribusikan bantuan ban bekas. Targetnya nanti akan ada seribu ban bekas yang dipasang untuk pengaman. 

Baca Juga

Menguak Misteri Candi Gedong Songo, Peninggalan Mataram Kuno Miliki Aura Gaib

“Kami berinisiatif untuk mencegah kecelakaan yang lebih parah, agar kejadian seperti kemarin tidak terulang,”kata perwakilan relawan Rus Susanto di lokasi, Selasa (8/2/2022). 

Ban bekas mobil ini akan dipasang mengikuti selokan yang ada di sepanjang Bukit Bego. Sebelum selokan ditalud, kecelakaan di lokasi ini tidak separah kecelakaan bus ombongan dari Sukoharjo. Sebagian besar, kendaraan yang ada mengalami rem blong dan bermanuver menabrakkan ke gundukan tanah.  

Baca Juga

Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Bantul, Sopir Panik Tak Bisa Oper Persneling

“Kontur jalan memang menurun dan rawan, sehingga badan bus menghantam sepanjang tebing,” katanya.
 
Aksi penggalangan ban ini dilakukan melalui media sosial. Saat ini sudah terkumpul 500 ban. Sebagian besar ban ini disumbangkan beberapa bengkel, rental mobil dan sumbangan dari masyarakat.  

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suhariyanta mengapresiasi langkah warga untuk meminimalisir kecelakaan. Pemasangan ini idealnya berkoordinasi dengan Dishub DIY.

“Pemasangan ini nanti di pinggir jalan dan tidak akan menimbulkan kecelakaan,” katanya.  
 
Dinas Perhubungan Bantul juga akan menyurati Dinas Perhubungan DIY untuk mempercepat pembuatan jalur penyelamat di Bukit Bego. Perkiraan panjangnya mencapai 30-50 meter. Jalur penyelamat berada di sisi utara sebelum dan sesudah Bukit Bego. 

Jalur penyelamat di lokasi ini menjadi prioritas, karena menjadi akses utama menuju sejumlah destinasi wisata di Dlingo.  

Dinas sebenarnya sudah mengimbau agar kendaraan besar tidak melintas jalur ini. Sejak dua tahun lalu juga sudah dipasang rambu larangan, namun sudah dilepas.  

Editor: Kuntadi Kuntadi