get app
inews
Aa Text
Read Next : Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak

Cerita Unik Asal Mula Dusun Wediutah Gunungkidul, Terbentuk karena Bohong kepada Wali

Senin, 21 Agustus 2023 - 11:27:00 WIB
Cerita Unik Asal Mula Dusun Wediutah Gunungkidul, Terbentuk karena Bohong kepada Wali
Warga Wediutah menunjukkan pasir yang ada di wilayah mereka. (Foto: MPI/erfan Erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dusun Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Gunungkidul sampai saat ini menjadi salah satu wilayah yang sangat unik. Meski jauh dari pantai, namun ada beberapa titik yang tanahnya mengandung pasir. 

Dusun Wediutah, terletak di tenggara kota Wonosari. Dusun ini memiliki pasir yang berwarna cokelat dan jika dibersihkan bisa putih layaknya pasir pantai Gunungkidul. Namun tekstur pasir di sini lebih lembut. 

Tidak ada yang mengetahui asal-usul pasir tersebut. Sejumlah kampus pernah melakuka penelitian, namun warga tidak pernah mnegetahui hasilnya. Warga masih yakin keberadaan pasir tersebut sesuai dengan cerita yang berkembang selama ini.

Warga Wediutah, Teguh Widodo mengatakan, dari cerita nenek moyang yang dia terima, nama Wediutah diambilkan dari cerita di masa lalu. Wilayah ini dulu kering dan kesulitan pangan. Saat itu ada para wali yang tinggal di wilayah ini. 

Kekeringan panjang melanda kawasan Gunungkidul sehingga warga kesulitan bercocok tanam. Wargapun hanya mengandalkan ketela untuk makan.

Suatu ketika, ada beberapa orang warga yang menggendong karung berisi beras di punggungnya dan melintas di wilayah Ngeposari. Rombongan tersebut berpapasan dengan salah seorang wali. Wali tersebut kemudian menyapa rombongan yang membawa karung di punggungnya tersebut.

"Nembe nggendong nopo Mbah? (Baru menggendong apa Mbah?)," tutur Widodo menirukan cerita tersebut.

Karena sedang masa paceklik, rombongan tersebut seketika berbohong kepada wali yang mereka temui itu. Mereka mnegatakan menggendong pasir.

Wali tersebut hanya tersenyum mendengar jawaban dari rombongan, karena sejatinya wali ini mengetahui jika rombongan tersebut telah berbohong. Karena kesaktian ilmunya, wali tersebut mengetahui jika isi karung tersebut adalah beras.

"Ya karena susah pangan to, jadi berbohong. Takut berasnya direbut orang," katanya.

Sang wali-pun berlalu meneruskan perjalanan. Namun tiba-tiba di jalan yang agak menanjak, karung yang digendong rombongan tersebut jatuh dan isinya tumpah. Namun rombongan tersebut kaget karena yang tumpah bukan beras melainkan pasir.

Sampai saat ini berkembang anggapan karena kesolehan wali tersebut hingga akhirnya Alloh SWT mengganti isi karung berubah menjadi pasir sesuai omongan rombongan yang membawanya.  

"Karena itu, di sini dinamakan Wediutah. Wedi artinya pasir dalam bahasa jawa dan utah berarti tumpah,” katanya. 

Sampai saat ini pasir tersebut masih ada namun sangat lembut. Bahkan beberapa tahun yang lalu ada sebuah perusahaan semen yang berencana mengekplorasi pasir di wilayah tersebut. Perusahaan tersebut sudah mengerahkan alat berat dan sudah menambah sebanyak puluhan truk.

Namun selang beberapa hari kemudian penambangan pasir tersebut urung dilaksanakan. Pihak perusahaan kesulitan mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengeksplorasi pasir di wilayah Wediutah.

"Benar itu, wong saya dulu yang mencatati dan mengatur truk pembawa pasir itu keluar masuk ke sini," katanya.

Selain tekstur lembut, pasir di Wediutah ini konon sangat bagus untuk campuran bahan produksi semen. Kelebihannya jika dicuci maka pasir tersebut akan semakin putih Meskipun awalnya kecoklatan. 

Bahkan saat ini pasir di Wediutah cukup mudah didapatkan. Hanya dengan menggunakan tangan kosong, warga bisa menambangnya jika diperlukan. Tetapi sampai saat ini memang tidak ada yang menambang lagi.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut