Dalam 24 Jam, Gunung Merapi Alami 24 Kali Gempa Guguran

YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi terus mengalami gempa guguran. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi mengalami 24 kali gempa guguran selama 24 jam pada periode pengamatan pada Rabu (9/12) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kamis (10/12/2020) menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 208 kali gempa hybrid atau fase banyak, 21 kali gempa embusan, satu kali gempa frekuensi rendah, dan 38 kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan visual, asap solfatara tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan itu, terdengar satu kali suara guguran dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dengan intensitas lemah.
Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari (dalam tiga hari).
BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Editor: Ainun Najib