get app
inews
Aa Text
Read Next : 40 Lapak PKL Liar Kawasan Bima Cirebon Dibongkar, Langgar Ruang Terbuka Hijau

Dampak PTKM Beratkan PKL, APKLI: Kebijakan Itu Tak Tepat, Jangan Diperpanjang

Rabu, 03 Februari 2021 - 22:04:00 WIB
Dampak PTKM Beratkan PKL, APKLI: Kebijakan Itu Tak Tepat, Jangan Diperpanjang
Ketua APKLI DIY keluhkan kebijakan PTKM yang dirasa tidak tepat kepada anggota DPD asal DIy Cholid Mahmud. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id – Kebijakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) untuk mencegah penularan Covid-19,  dikeluhkan para pedagang kaki lima (PKL) di DIY. Kebijakan ini dirasa tidak tepat sasaran dan berdampak terhadap kondisi ekonomi mereka.  

Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) DPW DIY Mohlas Madani mengatakan, selama penerapan PTKM pendapatan PKL di DIY mengalami penurunan hingga 50 persen. Tidak sedikit yang pendapatannya sangat minim dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Kami mohon tidak ada PTKM. Masalah Covid-19 bukan pada pembatasan waktu usaha, tetapi bagaimana protokol kesehatan dilaksanakan,” katanya saat mengadu ke Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI DIY, Rabu (3/2/2021).

Saat ini lebih dari 20 ribu PKL di DIY yang menggantungkan hidupnya dari berjualan. Sebanyak 80 persen anggotanya merasakan dampak kebijakan PTKM. Tidak sedikit yang memilih berhenti berjualan dan beralih profesi menjadi buruh bangunan atau pekerja serabutan lainnya. 

Bahkan ada yang menjadi pengangguran dan terlilih utang. Untuk bertahan hidup sebagian terpaksa menjual gerobag dagangan.  

“Memangnya virus ini kaya hanti keluarnya malam. Padahal saat pagi juga ada orang yang tertular,” ujarnya.  
    
Atas kondisi ini, PKL berharap pemda DIY lebih realistis dalam menentukan kebijakan. Untuk mencegah Covid-19 agar lebih menekankan pada pelaksanaan protokol kesehatan. Sedangkan jam operasional usaha juga ditambah.

Kedatangan perwakilan PKL di sekretariat DPD RI ini diterima oleh anggota DPD RI Cholid Mahmud. Menurutnya, para PKL ini tidak banyak menuntut perhatian pemerintah. Mereka hanya ingin diberikan kesempatan untuk menjalankan usahanya.  

Cholid mengatakan PKL tidak banyak berharap bantuan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Mereka bisa menghidupi diri mereka sendiri.

“Mereka ini hanya berharap diberi kesempatan berusaha, waktu untuk usaha. Saya kira ini hal yang masuk akal untuk didukung,” katanya. 

Aspirasi dari para pedagang akan disampaikan kepada pemerintah, termasuk ke Pemda DIY. PTKM tahap kedua ini akan berlangsung sampai 8 Februari nanti. Jika diperpanjang, maka poin dan arah kebijakan untuk ruang usaha agar mendapat perhatian lebih.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut