Densus 88 Anti Teror Amankan Dua Warga Bantul

BANTUL, iNews.id – Detasemen khusus (Densus) 88 Anti Teror mengamankan dua warga Bantul yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Keduanya ditangkap secara terpisah di Panggungharjo, Sewon dan di Segoroyoso, Pleret, Bantul.
Dua terduga teroris yang diamankan WJN (44) warga Padukuhan Widoro, Bangunharjo, Kapanewon Sewon. Satu lagi KB (40) warga Segoyoso, Pleret, Bantul. Keduanya ditangkap pagi tadi, namun penggeledahan baru dilakukan selepas Salat Jumat dengan disaksikan tokoh masyarakat.
Ketua RT 03 Widoro, M Syafii mengatakan sejak dua hari banyak kendaraan lalu lalang di wilayahnya. Termasuk pagi tadi ada beberapa kendaraan. Salah satu Toyota Avansa warna hitam yang berhenti di jalan dekat rumahnya. Karena curiga, istrinya memfoto mobil tersebut.
Setelah itu salah seorang penumpang turun dan mengaku dari Densus 88 yang akan mengeksekusi terduga teroris di salah satu rumah warga. Dia mengaku dari Jakarta dan minta agar tidak memfoto serta foto yang ada untuk dihapus dan jangan banyak berkomentar.
“Penggeledahan siang dari jam 13.00 sampai pukul 16.00 WIB, lama banget,” katanya.
Saat penggeledahan dirinya sudah tidak melihat WJN. Saat itu dia juga mendatangi kepala dukuh untuk ikut menjadi saksi saat penggeledahan. Saat itu ada beberapa barang yang diamankan dan ada sekitar 14 kelompok.
“Ada buku panduan, panah dan busur dan macam-macam, banyaks ekali,” katanya.
Selain itu petugas juga membawa senjata angin yang kerap dipakai oleh WJN untuk berburu. Sedangkan peledak tidak ditemukan.
Selama ini WJN tinggal di rumah itu bersama dengan istri dan tiga orang anak. Dia berjualan soto tidak jauh dari kampungnya. Dalam kehidupan sosial juga biasa dan tidak tertutup.
Sementara itu di dari pengeledahan di rumah KB di Segoroyoso Pleret, petugas mengamankan senjata tajam selongsong peluru. Penggeledahan dilakukan selama dua jam. Saat itu banyak polisi baik yang berpakaian preman maupun seragam.
“Saat penggeledahan dia sudah tidak ada. Barang yang dibawa tidak hafal ada selongsong peluru dan pisau genggang, paspor dan CD,” kata Ketua RT 2 Segoroyoso, Mujiono.
Warga tidak tahu pasti pekerjaan KB, namun dari pengakuannya kerja di percetakan. KB berasal dari Mantrijeron, yogyakarta dan tinggal di rumah itu dengan istri dana enam orang anaknya.
“Keluarganya tertutup dan jarang bersosialisasi, katanya kerja di percetakan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi