get app
inews
Aa Text
Read Next : Desa Unik di Probolinggo Jatim, Bebas Maling, Pesona Bawah Laut hingga Jejak Wali

Destinasi Wisata di DIY Terus Dibuka Secara Bertahap

Selasa, 17 November 2020 - 19:15:00 WIB
Destinasi Wisata di DIY Terus Dibuka Secara Bertahap
Diskusi Sinergi Menumbuhkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi melalui daring, Selasa (17/11/2020). (Foto : tangkapan layar)

YOGYAKARTA,iNews.id – Dinas Pariwisata DIY terus membuka destinasi wisata secara bertahap. Pembukaan dilakukan dengan ujicoba terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY Marlina Handayani mengatakan destinasi wisata yang mulai menerima pengunjung ini memberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Disetiap destinasi wisata disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Di DIY tercatat ada 139 destinasi wisata. Saat ini sudah ada 93 destinasi wisata yang melakukan ujicoba terbatas.

“Bahkan 26 di antaranya sudah menggunakan Reservasi Online Visiting Jogja,” ujar Marlina pada Diskusi Media dengan tema ‘Sinergi Menumbuhkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi’ melalui dalam jaringan (daring), Selasa (17/11/2020).

Selain Marlina, dalam diskusi ini juga meghdirkan hadir Dr Siswanto SpP, dokter spesialis paru dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) dan Luile Retno Sawitri, Head of Corporate Communication & Event Management AXA Mandiri.

Lebih jauh Marlina mengungkapkan Dinas Pariwisata terus melakukan berbagai upaya untuk memulihkan sektir pariwisata mulai dengan sinergikan event, paket wisata singgel tourism dan paket wisata quality tourism. “Kita tingkatkan destinasi yang BISA. Bersih, Indah, Sehat dan Aman,” ujarnya.

Sementara Dr Siswanto SpP mengatakan, pengujung objek wisata wajib menerepakna protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. “Kalau menggunakan masker kain minimal yang dua lapis. Sedangkan jarak dengan pengujung lain minimal 1,8 meter atau dua meter,” katanya.

Siswanto menyebut masyarakat yang ingin berwisata hendaknya memiliki daya tahan tubuh yang kuat untuk menghindari tertular penyakit. Cara mendapatan daya tahan tubuh yang baik sebenarnya cukup mudah yakni konsumis gizi yang cukup, berolahraga outdoor dan asupan vitamin D yang baik atau dengan berjemur.

“Di tempat wisata yang berbahaya ketika bertemu dengan orang tanpa gejala (OTG). Sebab OTG ini tampak sehat dan bisa berwisata. Untuk itu butuh daya tahan yang baik agar tidak muda tertular,” katanya.

Sementara itu narasumber terakhir dalam diskusi tersebut Luile Retno Sawitri menyebut pandemi Covid-19 ini justru membuat kesadaran masyarakat untuk ikut suransi kesehatan meningkat. Selama pandemi Covid-19, pihaknya telah memberikan layanan telekonsultasi gratis, kesehatan mental dan layanan kesehatan bagi 1 juta pemegang polis.

“Berdasarkan data tahun 2019, klaim asuransi AXA Mandiri lebih dari 1 juta nasabah. Sedang khusus untuk Yogyakarta mencapai 27.000-an baik asuransi konvensional dan syariah,” kata Retno Sawitri.

Selama ini masyarakat lebih peduli terhadap asuransi kendaraan bermotor utamanya mobil. Namun seiring dengan meluasnya Covid-19, kesadaran berasuransi jiwa mengalami peningkatan. “Hingga Agustus tahun ini klaim terkait penanganan Covid-19 hingga Agustus telah mencapai Rp13 miliar,” katanya.

Retno Swaitri mengatakan manfaat asuransi kesehatan adalah penggantian biaya perawatan kesehatan, uang pertanggungan saat meninggal dunia dan mempersiapkan keuangan dalam jangka panjang.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut