Diberitahu Wakapolri, Puan Kunjungi Anak-Anak Yatim Penghafal Al Quran
SLEMAN, iNews.id – Mengawali kunjungan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani mengunjungi Pondok Pesantren khusus anak yatim. Adalah Pondok Yatim Tahfizh Al Qur'an De Muttaqin, yang terletak di Denokan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Dalam kunjungan itu, Puan meminta pendidikan umum harus dikedepankan. Semua santri harus mendapatkan hak yang sama. "Kita tidak bisa meminta pemerintah membantu atau melakukan semua hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan pondok pesantren. Tapi negara harus hadir, dan semua pihak membantu dalam proses belajar mengajar," kata Puan, didampingi Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi, Wakapolri Komjen Syafrudin, dan beberapa pejabat lain, Selasa (3/4/2018).
Dia melanjutkan, kunjungan itu dilakukan setelah diberitahu Wakapolri, jika di dekat Bandara Adisutjipto Yogyakarta, ada ponpes yang santrinya hafal Qur’an. Para santri juga cukup berbakat dan bisa hafal Al Quran ayat berapa, halaman berapa.
"Ini saya ajak Pak Mendikbud (Muhadjir Effendy), tolong setelah bisa baca Al Quran, tentu saja pendidikan SMP dan SMA harus tetap dijalankan, sebagai bekal di masa depan. Pun dengan berkuliah, insya Allah bisa masuk UGM (Universitas Gadjah Mada)," ujarnya.
Pemerintah sudah memberikan fasilitas untuk mendapatkan hak atas pendidikan tersebut. Salah satunya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah menyasar ke ponpes. Para santri harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.
Sementara itu, penanggungjawab Ponpes, Ikae Muttaqin mengatakan, pondok yang dikelolanya ini masih cukup baru. Baru sekitar tiga tahun, dengan jumlah santri sebanyak 21 orang. Semuanya masih berusia untuk anak-anak tingkat sekolah dasar (SD).
"Lima di antara santri ini sudah berhasil hafidz Al Quran," ucapnya.
Metode belajarnya sama saja dengan beberapa pondok yang lain. Kuncinya adalah kesungguhan dan ketulusan. Selain belajar agama, pada kelas lima tingkat SD, para santri juga diberi mata pelajaran lainnya. Seperti matematika, kemudian bahasa asing, dan lain sebagainya.
Pengelola mendorong anak-anak bisa hafal Al Quran. Kelas I hingga III, ditarget hafal 30 juz, dan kelas IV hafalan hadist. Dalam kunjungan ini juga diserahkan bantuan Al Quran kepada pengelola pondok pesantren.
Editor: Donald Karouw