Dicekoki Miras, Anak di Bawah Umur Diperkosa Pacar dan 2 Temannya

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Biadab. Tiga warga Kabupaten Gunungkidul tega memperkosa anak yang masih di bawah umur. Sebelum digilir, korban yang baru duduk di bangku SMA ini dicekoki minuman keras (miras). 

Kapolsek Ponjong AKBP Sudono mengatakan, peristiwa ini menimpa korban sebut saja Mawar pada Sabtu (26/6/2021) malam. Pada siang harinya korban dijemput oleh WMW yang merupakan pacar korban. Mereka kemudian pergi ke pemancingan dan makan malam. 

Baca Juga

Menyamar Jadi Pembeli, Polda DIY Tangkap 2 Pedagang Satwa Langka

“Korban ini awalnya diajak memancing kemudian makan ikan hasil pancingan,” kata Sudono, Rabu (30/6/2021).

Saat memancing ini WMW tidak sendirian, namun bersama dua rekannya MIP dan TN yang seluruhnya warga Ponjong, Gunungkidul. Saat WMW pergi membeli bensin, kedua pelaku memberikan minuman keras kepada korban yang sudah dipersiapkan.   

Baca Juga

Asyik, 210 Orang di Sleman Berhasil Sembuh dari Covid-19

Akibat minuman ini korban tidak sadarkan diri dan digarap pelaku. Namun saat pacarnya datang, WMW tidak memberikan pertolongan malah ikut menggagahi. Aksi bejat ini pun dilakukan di beberapa lokasi. 
   
“Pelaku sudah ditahan dan kasus ini ditangani unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” katanya.

Pelaku ditangkap setelah keluarga korban kebingungan mencari korban. Sampai tengah malam korban tidak juga kembali, sehingga dilakukan pencarian dan dilaporkan ke polisi. Sekitar pukul 02.00 WIB, korban diantar pulang oleh WMW. Saat itulah dia dicegat oleh warga dan diamankan.

Baca Juga

Serikat Pekerja Rokok DIY Tolak Revisi PP 109 Tahun 2012, Ini Alasannya

Pelaku awalnya berdalih bertemu korban di pasar dan menolong untuk mengantarnya pulang. Namun warga tidak percaya dengan keterangan pelaku yang berbelit-belit. Warga kemudian menyerahkan kepada polisi.

“Kepada keluarganya korban mengaku sudah diperkosa ketiga pelaku,” kata Tokoh masyarakat Ponjong, Suranto. 

Kasus ini sempat akan diselesaikan secara kekeluargaan. Salah satu pelaku ada yang ingin bertanggungjawab. Mereka sudah bertemu dan meminta maaf. Namun keluarga korban tetap ngotot kasus ini dibawa ke ranah hukum.  

Editor: Kuntadi Kuntadi