KULONPROGO, iNews.id – Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) atau Wildlife Rescue Center (WRC) kembali melepaskan dua ekor elang bido (Spilornis Cheela) yang telah menjalani masa rehabilitasi ke alam bebas. Keduanya dilepasliarkan di Kawasan Punthuk Gondang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Kamis (20/6/2019).
Koordinator bidang konservasi WRC Jogja Irhamna Putri mengatakan, dua ekor elang yang dilepaskan ini berjenis kelamin betina dan jantan. Si Kuwat merupakan elang betina yang menjalani masa rehabitasi sejak 2017 (2 tahun), sedangkan Jenggala yang jantan pada 2014 (5 tahun).
“Elang ini merupakan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) hasil serahan dari masyarakat,” ujar Putri, Kamis (20/6/2019).
Kedua burung raptor ini sempat kehilangan naluri alaminya lantaran sudah lama dipelihara masyarakat. Namun selama rehabilitasi, satwa ini menjalani masa pelatihan, mulai dari terbang, menangkap mangsa hingga beradaptasi di alam.
Sebelum dilepasliarkan, kedua satwa ini menjalani masa sosialisasi di kandang. Namun performa mereka naik dan turun sehingga pelepasan sempat ditunda menunggu kondisinya membaik. Hingga akhirnya kondisi membaik. Bahkan dari pengamatan perilaku harian serta kondisi kesehatan fisik oleh keeper dan dokter hewan, kedua raptor sudah dianggap siap dikembalikan ke alam.
“Berkat kerja sama semua pihak terkait, pelepasan akhirnya bisa dilakukan,” katanya.
Kepala BKSDA DIY Junita Prajanti mengatakan, Desa Jatimulyo telah memiliki peraturan desa (Perdes) yang melarang adanya perburuan burung. Warga setempat juga telah diimbau pemerintah desa untuk ikut menjaga habitat satwa liar terutama burung langka.
“Sebelumnya juga telah dilepaskan Gelatik Jawa dan informasinya sudah bertelur,” tuturnya.
Editor: Donald Karouw













