Dinas Kesehatan Kulonprogo Catat Ada 122 Kasus DBD dengan 3 Pasien Meninggal
KULONPROGO, iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo cukup tinggi. Dinas Kesehatan mencatat ada 122 kasus DBD dengan tiga kasus kematian sampai dengan bulan Juni 2021.
“Sejak Januari sampai Juni sudah ada 122 kasus dan tiga pasien meninggal,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Kulonprogo Rina Nuryati, Kamis (1/7/2021).
Rina mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan kasus DBD. Tiga pasien yang meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan medis. Sebagian masyarakat takut dan enggan ke fasilitas kesehatan karena merebaknya Covid-19. Akibatnya bagi pasien DBD yang kondisinya kronis terlambat mendapatkan penanganan.
“Ketika terlambat mendapatkan penanganan akan berakibat fatal. Untuk itulah kasus DBD harus diperhatikan,” katanya.
Tingginya kasus DBD tidak lepas dari musim pancaroba. Saat ini sudah memasuki musim kemarau namun hujan masih kerap turun. Hal ini menjadikan nyamuk aedes aegypti mencepat berkembang dan menularkan penyakit DBD.
Kasus DBD banyak ditemukan di kawasan dataran rendah seperti di Wates, Temon, Lendah, Pengasih, Nanggulan dan Sentolo. Masyarakat harus waspada dengan mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Imunitas tubuh juga harus dijaga dengan mengkonsumsi sayuran buah dan berolahraga,” katanya.
Kepala Puskesmas Wates Eko Damayanti mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Mulai dari penanganan pasien dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium sampai dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.
“Selain PSN kami juga intensifkan juru pemantau jentik nyamuk dan pendistribusian abate,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi