get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Pos Polisi di Yogyakarta Dilempari Molotov dan Batu

Dinding Cagar Budaya Ndalem Mijosastran Retak Diduga Akibat Getaran Alat Berat Proyek Tol Jogja-Bawen

Selasa, 17 Januari 2023 - 18:29:00 WIB
Dinding Cagar Budaya Ndalem Mijosastran Retak Diduga Akibat Getaran Alat Berat Proyek Tol Jogja-Bawen
Dinding cagar Ndalem Mijosastran yang retak akibat getaran alat berat yang digunakan pekerja proyek Tol Jogja-Bawen. Foto diambil pada Selasa (17/1/2023). (Foto : istimewa)

SLEMAN, iNews.id-Dinding rumah limasan cagar budaya Ndalem Mijosastran yang berada di Kalurahan Tirtoadi Kapanewon Mlati Kabupaten Sleman retak. Retaknya dinding tersebut dipicu karena getaran alat berat dari proyek tol Jogja-Bawen. 

Tak hanya rumah cagar budaya tersebut yang dindingnya retak, sejumlah rumah lainnya yang berada dekat kawasan proyek tol tersebut juga mengalami hal yang sama. Kerusakan tersebut akibat getaran alat berat yang beroperasi di lokasi proyek tol. 

Salah satu keluarga waris keluarga Mijosastro, Widagdo mengungkap, retaknya dinding rumah tersebut kian parah dari waktu ke waktu. Area dinding yang retak pengerjaan proyek yang melibatkan peralatan backhoe, storm dan pengurukan tersebut juga kian bertambah banyak.

Kondisi ini cukup membahayakan karena rumah tersebut masih ditempati. Dia meminta agar segera ada penyelesaian berkaitan rumah cagar budaya yang mereka tempati tersebut. Hal ini penting agar rumah di Padukuhan Pundong II tersebut ambruk menimpa penghuninya. "Saat ini (tahapan itu) masih belum banyak perkembangan berarti," kata dia.

Widagdo menyebut sebenarnya sebulan yang lalu dirinya mendapat informasi jika sudah ada rapat di Kanwil BPN DIY. Di mana kala itu lurah dan panewu setempat turut hadir dalam rapat tersebut.

Dia mendapat kabar jika relokasi akan diadakan musyawarah dengan pemilik cagar budaya. Namun setelah sebulan lebih, ternyata belum ada kepastian bahkan pihak kelurahanpun belum memberitahukan perkembangannya. "Ndak tahu akhirnya bagaimana. Kami berharap agar secepatnya ada penyelesaian," ujarnya. 

Dukuh Pundong III, Pekik Basuki, juga mengungkapkan jika berkunjung ke dusunnya maka tidak mendengar ataupun merasakan aktifitas pembangunan jalan tol. Saat ini pekerjaan di lapangan memang sedang vakum dan kalaupun ada pekerjaan bentuknya hanya aktivitas kecil. 

"Ya pas kalau ada alat berat beroperasi pasti ada getaran yang cukup terasa sampai radius beberapa ratus meter," kata dia.

Dia mengaku getaran tersebut menimbulkan retak-retak rumah terutama yang berada di dekatnya area pembangunan. Dia menyebut Rumah yang retak, berlokasi tidak sampai 50 meter dari titik pengerjaan tol.

Pekik mengungkapkan ada dua warga melaporkan rumahnya retak akibat terdampak getaran alat kerja proyek. Saat ada pengerjaan, dua warga tersebut meminta agar dihentikan karena jika terus dilanjutkan maka akan memperparah kerusakan rumah.

Tak hanya memicu dinding rumah warga retak, proyek jalan tol tersebut juga memicu banyaknya genangan air di pekarangan warga. Genangan tersebut timbul akibat tanah urug baru membuat air tidak cepat meresap. Hal ini tentu memicu sumur-sumur milik warga menjadi keruh jika hujan turun. "Sebelum proyek berlangsung, tidak ada masalah seperti demikian di kediaman warga setempat," kata dia.

Pekik juga mengungkapkan jika warganya yang rumahnya retak tersebut belum menerima kompensasi. Padahal dia sudah diperintahkan untuk mendata siapa saja yang rumahnya rusak. Dan dari pendataan yang ia lakukan, setidaknya ada sekitar 30 rumah terdampak pekerjaan lapangan di proyek Tol Jogja-Bawen, di Pundong III. "Rumah-rumah itu terhitung berada 50 meter tepi kanan-kiri lokasi proyek berjalan," ujar dia.

Menanggapi adanya laporan keluhan tersebut di atas, Humas PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Danindra Ghuasmoro menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dan memantau lokasi pelaksanaan proyek bersama rekanan PT Adhi Karya. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut