Ditarget April 2019, AP I Kebut Pembangunan Fisik Bandara NYIA

KULONPROGO, iNews.id – PT Angkasa Pura I mempercepat pembangunan bandara Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kulonprogo, DIY agar bisa selesai April 2019.

Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, pembangunan bandara NYIA di Kulonprogo ini ditargetkan runway pada April 2019 sudah selesai. Sedangkan untuk pembangunan Apron sudah selesai sekitar 50 persen, dan terminal juga minimal 35 persen. “April minimal operasional sudah bisa. Ini harus sesuai jadwal,” kata dia di sela-sela Kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri memperingati HUT Kemerdekaan Ri di Lapangan Palihan, Temon, Kulonprogo, Jumat (17/8/2018).

Baca Juga

AP I Tak Ambil Pusing soal Cairnya Kompensasi Tanah Pakualam Ground

Dia menjelaskan, progres pembangunan bandara baru Yogyakarta itu sudah sesuai dengan jadwal. Menurutnya, bandara tersebut sangat ditunggu dan dinantikan masyarakat, karena bandara existing di Adisutjipto kondisinya sudah tidak mampu menampung penumpang yang terus meningkat.

Disinggung masih adanya warga yang bertahan di dalam masjid di dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL), Faik menyarakan kepada warga untuk segera pindah. Sebab saat ini proses pembangunan akan dilakukan secara paralel.

Baca Juga

Proyek Fisik Bandara NYIA Masih Terganjal Makam Warga di Kulonprogo

“Akan banyak alat berat dikerahkan untuk mempercepat progres pembangunan sesuai target. Sehingga jika masih ada warga pasti akan dampak yang ditimbulkan. Karena itu, warga harus pindah,” ujarnya.

Juru bicara proyek pembangunan Bandara NYIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, proses pemadatan runway sudah selesai. Proses pembangunan juga sudah dilelangkan di pusat dan sudah ada pemenang. Dalam hal ini, oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) KSO dan sudah dilakukan pada bulan Juli lalu. “Jadi besok sudah di sisi airside, nanti fisiknya sudah akan kelihatan,” ucapnya.

Dia menambahkan, dalam waktu dua pekan ke depan, PT AP I akan membangun masjid baru untuk mengganti Masjid Al Hidayah yang kini masih dipakai warga.  “Kita fokus untuk membangun masjid yang lebih besar dan lebih baik,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki