Dosen Pendidikan Luar Biasa UNY Bantu Pembuatan Alat Peraga Edukatif bagi Siswa Disabilitas

SLEMAN, iNews.id - Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (UNY) membantu pembuatan alat peraga edukatif (APE) bagi siswa disabilitas. Mereka menggandeng Yayasan Penyandang Cacat Mandiri di Bantul.  

Setidaknya ada empat dosen Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY yang terlibat dalam pembuatan APE. Mereka adalah Ishartiwi, Ernisa Purwandari, Wening Prabawati, dan Adi Suseno. 

Baca Juga

Kejati Tetapkan Kepala Dispertaru DIY Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Beberapa APE yang dihasilkan di antaranya, menara balok, kotak huruf, berbagai jenis puzzle, dan jam kayu. Produksi alat peraga ini memperhatikan kualitas produk yang ramah lingkungan, ramah kesehatan dan peduli bahaya. 

“Usaha ini juga untuk memberdayakan karyawan disabilitas, yang memiliki hambatan pendengaran dan keterbatasan fisik agar bisa produkif,” kata Ishartiwi.

Baca Juga

Korban Mutilasi di Turi Sleman Dikenal Baik dan Ramah dengan Penghuni Kos Lain

Sentra produksi APE ini memiliki kualitas layak untuk pembelajaran di sekolah. Produksi APE di tempat ini sempat terhenti karena kurangnya permintaan dari pelanggan. Selain itu akibat dari persaingan pasar yang semakin ketat. 

“Banyak industri kecil yang memproduksi APE serupa yang lebih ekonomis dan pemasarannya melalui perangkat digital” papar Ernisa.

Baca Juga

Kesaksian Warga: Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Pulang Kos saat Geger Temuan Potongan Kaki

Yayasan selama ini bekerja sama dengan startup agar dapat meningkatkan komersialisasi produk. Namun upaya ini terkendala inovasi produk yang dihasilkan. Selain itu juga terbatasnya pelatihan Sumber Daya Manusia yang mengelola startup tersebut. 

Adi Suseno mengatakan, kolaborasi ini telah menghasilkan 30 prototype dan 20 prototype yang telah diproduksi. Produk ini telah disesuaikan dengan karakteristik siswa disabilitas.

“Pengembangan APE disesuaikan dengan keilmuan pembelajaran untuk disabilitas, termasuk media pembelajaran sekaligus sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar-Kampus medeka,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi