Dosen UNISA Yogyakarta Sebut Hamil di Luar Nikah Jadi Pemicu Tingginya Pernikahan Dini
SLEMAN, iNews.id - Dosen Kebidanan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Endang Koni Wahyuningsih mengaku prihatin dengan tingginya angka pernikahan dini dalam beberapa tahun belakangan. Masalah ini harus menjadi alarm untuk meningkatkan ketahanan keluarga.
“Keluarga adalah benteng awal dan akhir dari anak-anak yang dapat memberikan modal utama sebelum ia menentukan dengan siapa ia akan bergaul dan apa yang akan ia lakukan,” kata Endang dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/1/2023).
Endang mengaku telah melakukan penelitian pada 2017 terkait faktor yang memengaruhi pernikahan anak. Mayoritas disebabkan hamil di luar nikah. Hal ini dipicu, kurangnya pengetahuan orang tua dan pelaku pernikahan dini, pacar atau teman dekat, kurang pengawasan orang tua dan fasktor sosial.
“Ada teman atau saudara hamil diluar nikah dan menikah di usia dini juga ikut memengaruhi,” katanya.
Untuk mencegah kasus ini, harus diawali orang tua dengan melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak yang semakin luas. Orang tua wajib memberdayakan diri dengan pengetahuan yang relevan agar dapat memenuhi ekspektasi remaja terhadap informasi terkait seksualitasnya. Komunikasi harus berjalan dua arah dan bukan otoriter.
Selain itu juga perlunya penguatan fungsi keluarga, dengan memperbanyak interaksi. Suasana yang hangat di dalam keluarga dan menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman untuk pulang bagi anak-anak.
“Keluarga memiliki fungsi melindungi dan afeksi, tidak memandang status keluarga yang utuh ataupun broken. Faktor lingkungan sosial juga berpengaruh,” katanya.
Upaya pencegahan pernikahan dini juga perlu melibatkan lintas sektoral, dari petugas kesehatan, KUA hingga sekolah. Mereka harus bisa memberikan edukasi agar tidak terjadi pergaulan bebas.
Tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam merangkul untuk mengedukasi bahaya pergaulan bebas dan upaya pencegahan bersama.
“Kerja sama dari semua pihak dan elemen masyarakat, sangat diperlukan untuk menurunkan kasus. Pernikahan usia dini akan manjadi fenomena gunung es yang tak berkesudahan dan akan selalu saling menyalahkan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi