get app
inews
Aa Text
Read Next : Sosok Mayor Laut Firman Cahyadi Komandan KRI Sutanto-377, Lulusan Terbaik Seskoal Rusia

Drone Tempur Turki Bikin Rusia Khawatir

Rabu, 17 November 2021 - 19:30:00 WIB
  Drone Tempur Turki Bikin Rusia Khawatir
Rusia mulai khawatir dengan drone buatan Turki Bayraktar di Ukraina (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id - Pasukan Ukraina bertempur melawan pemberontak yang didukung Rusia di perbatasan timur Donbass dan menggunakan peralatan tempur dari Turki, yakni drone Bayraktar TB2. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kerja sama militer itu.

Pembicaraan antara pemimpin dua negara itu berlangsung Rabu (17/11/2021). Presiden Zelenskiy mengatakan kepada Erdogan hubungan bilateral membuat tentaranya menjadi lebih kuat. Dia menegaskan kerja sama denga Turki akan semakin dalam, termasuk di bidang ekonomi.

"(Kerja sama) Ini sudah memperkuat angkatan bersenjata negara kami. FTA (kerja sama perdagangan bebas) diharapkan juga bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," kata Zelenskiy, dikutip dari Reuters.

Ukraina membeli drone Bayraktar buatan Turki dan digunakan dalam perang tersebut. Dalam video yang dirilis militer Ukraina tampak drone Bayraktar menghancurkan kendaraan lapis baja milik pemberontak.

Rusia mengungkapkan kemarahan kepada Turki karena membantu musuhnya. Puluhan ribu pasukan Beruang Merah dikerahkan ke perbatasan Donbass yang memicu kekhawatiran negara-negara Barat akan meningkatnya eskalasi.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov bulan lalu mengomentari pengerahan drone buatan Turki Bayraktar TB2 oleh Ukraina.

"Kami memiliki hubungan sangat baik dengan Turki, tapi dalam situasi ini, sayangnya kekhawatiran kami bahwa pengiriman senjata jenis ini ke militer Ukraina berpotensi mengganggu stabilitas situasi di jalur kontak," kata Peskov. 

Kelompok separatis yang didukung Rusia memerangi pasukan pemerintah di wilayah Donbass, Ukraina, sejak 2014. Menurut Ukraina, sedikitnya 14.000 orang tewas sejak konflik tersebut. 

"Kami melihat, begitu senjata tersebut jatuh ke tangan militer (Ukraina), mereka berpotensi digunakan di wilayah (timur) Ukraina dan ini mengarah pada destabilisasi. Ini tidak berkontribusi pada penyelesaian masalah dalam negeri Ukraina," kata Peskov.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut