Drone Tempur yang Terbang dari Arah Ukraina Meledak di Kroasia

ZAGREB, iNews.id - Sebuah drone tempur jatuh dan meledak di Ibu Kota Zagreb, Kroasia, Kamis (10/3/2022) malam. Drone tempur itu terbang dari arah Ukraina. 

Dahsyatnya ledakan meninggalkan sebuah lubang yang besar. Tidak ada korban tewas maupun luka dalam insiden itu.

Baca Juga

Kakanwil DIY Diganti, Dipastikan Tak Terkait Kasus Lapas

Diketahui drone buatan era Uni Soviet itu sempat terbang melintasi Hongaria dari arah Ukraina sebelum jatuh di Zagreb.

Menurut media lokal Kroasia melaporkan, ledakan terdengar di dekat Danau Jarun, Zagreb, saat kejadian. Petugas kemudian mendapati lubang besar, dua parasut, dan beberapa kendaraan rusak akibat dampak ledakan di lokasi.

Baca Juga

Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng, Pemkot Jogja Upayakan Berbagai Jalur Distribusi

Drone terbang pada ketinggian 1.300 meter dari arah Hongaria kemudian jatuh 7 menit setelah memasuki wilayah udara Kroasia. Hungaria dan Kroasia merupakan anggota NATO.

Presiden Kroasia Zoran Milanovic mengatakan, berdasarkan informasi awal drone itu jatuh karena kehabisan bahan bakar.

Baca Juga

Rusia Bakal Hajar Habis-habisan Pasukan Ukraina di Ibu Kota Kiev

"Kami memperkirakan ini adalah kecelakaan, bukan (aksi militer) yang ditujukan terhadap Kroasia," kata Milanovic.

Sementara itu Menteri Pertahanan Mario Banozic menegaskan masih menyelidiki insiden ini sehingga belum bisa memberikan banyak komentar.

"Ini merupakan insiden sangat serius. Kami harus menyelidikinya secara menyeluruh," kata Banozic.

Dia mengatakan belum jelas apakah drone itu milik Rusia atau Ukraina, meski arahnya dari negara itu.

"Penyelidikan akan mengungkapkan rincian lebih lanjut," katanya.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan pemerintahannya bekerja sama erat dengan Kroasia dan sekutu NATO lainnya untuk menyelidiki insiden drone.

"Otoritas kami sedang menyelidiki apa yang terjadi. Menurut data ini, wilayah udara beberapa anggota NATO termasuk Hongaria terpengaruh oleh penerbangan drone," kata Szijjarto.

Editor: Ainun Najib