Ekonomi DIY Tumbuh, Penduduk Miskin Malah Bertambah Ternyata Ini Biang Keroknya

YOGYAKARTA, iNews.id- Jumlah warga miskin di DIY mengalami peningkatan cukup signifikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY pada tahun 2022 lalu. Padahal, perekonomian DIY mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2021 lalu.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DIY, Soman Wisnu Darma menyebut jumlah warga miskin di DIY naik menjadi 463,630 jiwa per September 2022, lebih tinggi dibandingkan Maret 2022 dengan 454,760 jiwa.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan jumlah penduduk miskin di DIY malah bertambah meski perekonomiannya tumbuh sebesar 5,82 persen dibandingkan tahun 2021.
Pertama, Soman mengatakan naiknya harga BBM pada September 2022, baik Pertalite, Solar, maupun Pertamax. Di mana harga Pertalite naik sampai 30,72 persen, solar 32,04 persen, dan Pertamax 16,00 persen.
Kenaikan harga BBM yang cukup signifikan ini otomatis menyebabkan semua harga barang menjadi naik. Akibatnya angka inflasi di DIY juga mengalami kenaikan mencapai 6,81 persen pada September 2022.
"Jadi pertumbuhan ekonomi itu langsung tergerus oleh kenaikan inflasi yang lebih tinggi," katanya, Kamis (19/01/2023).
Masih kata Soman, selain angka inflasi tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DIY juga mengalami kenaikan. Pada Agustus 2022, TPT di DIY mencapai angka 4,06 persen, lebih tinggi dibandingkan Februari 2022 yang persentasenya sebesar 3,73 persen.
Jumlah pengangguran ini menurut dia paling banyak tersebar di wilayah pedesaan. Biasanya mereka adalah pekerja serabutan dan buruh tani yang tak punya pendapatan tetap.
"Memang ada pertumbuhan ekonomi, tapi dengan kenaikan BBM, inflasi, pengangguran meningkat, pasti kemiskinan naik," katanya.
Editor: Ainun Najib