get app
inews
Aa Text
Read Next : 8TUALLY dan PSM UGM Rilis MV Melodi Nusantara di Hari Sumpah Pemuda, Doa Musikal untuk Bangsa

Fakultas Teknologi Pertanian UGM Kembangkan Program Smart Agricultural Enterprise Kedelai

Senin, 14 Maret 2022 - 15:25:00 WIB
Fakultas Teknologi Pertanian UGM Kembangkan Program Smart Agricultural Enterprise Kedelai
Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengembangkan SAE Kedelai untuk mendongkrak produktivitas kedelai. (Foto: istimewa)

BANTUL, iNews.id - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian mengembangkan Program Smart Agricultural Enterprise dari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul. Program ini untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor. 

"Smart Agricultural Enterprise Kedelai dari hulu hingga hilir berbasis penerapan iptek kepada masyarakat usaha tani, pemerintah dan industri ini sebagai solusi atas permasalahan ketergantungan impor kedelai," kata Penanggung Jawab Kegiatan Penelitian sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani di sela panen raya kedelai di Bantul, Senin (14/3/2022).

Kedelai, merupakan sumber protein nabati yang menyehatkan dan murah. Komoditas ini sangat terjangkau rakyat, namun hanya 10 persen kebutuhan yang dipenuhi dari pasar dalam negeri.  

Sejarah mencatat sejarah tertinggi produksi kedelai nasional sebesar 1,87 juta ton pada 1991 sampai 1992. Setelah itu produksi terus mengalami penurunan.  

”Indonesia akhirnya mengalami ketergantungan impor kedelai dan harganya menyesuaikan kondisi perdagangan dunia," katanya.

Permasalahan agroindustri kedelai antara lain skala usaha tani kedelai yang kurang ekonomis, kelembagaan usaha tani yang masih lemah, harga pokok produksi yang tinggi, kurang efisien dan tidak kompetitif. Kelompok petani  belum menerapkan pola intensifikasi dan kelembagaan usaha tani. Kondisi ini mengakibatkan hasil panen kurang optimal dan tidak terjamin mutu dan kualitasnya.

Koordinator Pelaksana Penelitian SAE kedelai Atris Suyantohadi mengatakan, pengembangan tersebut bersinergi dengan Dinas Pertanian Pangan Bantul, Industri Off Taker Kedelai, dan mitra kelompok petani Desa Selopamioro, dalam penguatan program pentahelix antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri.

Tim periset FTP UGM mengembangkan Platform Monitoring Cuaca dan Iklim pada budidaya kedelai, intensifikasi regeneratif farming untuk peningkatan kualitas mutu benih kedelai, program traceability farming, peningkatan sarana-prasarana pascapanen dan inovasi pengolahan kedelai berupa produksi tempe hemat air.

“Program ini berhasil memproduksi benih kedelai dengan kualitas yang memenuhi standar pengujian dari Badan Sertifikasi dan Pengawasan Benih (BPSB) DIY. Peningkatan produktivitas hasil panen mencapai 2,4 ton per hektare," katanya.

Dia mengatakan, penerapan hasil penelitian peralatan smart farming kedelai dalam bentuk piranti Field Monitoring System (FMS) di lahan secara realtime, bantuan peralatan sarana alat ukur tanaman, peralatan pascapanen  sangat membantu kelompok petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut