Fisipol UGM Gelar Future Skill untuk Bekali Talenta Muda Bersaing di Era Disrupsi Teknologi
YOGYAKARTA, iNews.id – Fisipol UGM bekerja sama dengan Pijar Foundation menggelar Future Skills Class ke-4. Sebagai rangkaian penutup digelar Future Fest dari perkuliahan online yang merupakan program inkubasi sejak bulan Agustus 2021.
Direktur Eksekutif Future Skills, Ageng Sajiwo mengatakan, Future Skills ini untuk membekali para talenta muda agar bisa beradaptasi dan berdaya saing di era disruptif. Tujuannya agar para talenta muda menjadi terampil dan mahir menggunakan skill yang dibutuhkan di masa mendatang
“Future Skills Class ini diselenggarakan sebagai inkubator pengembangan mahasiswa,” kata Ageng, akhir pekan lalu.
Ageng mengatakan, mereka menggandeng 45 mitra kolaborator dari beragam bidang seperti industri, komunitas, dan LSM. Program ini untuk membekali generasi muda agar cakap dalam menghadapi masa depan. Kecakapan ini diperlukan agar mereka dapat beradaptasi, berkompetisi, bahkan menjadi talenta unggulan.
“Program ini telah diikuti sekitar 11.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dapat memilih mata kuliah yang akan berguna untuk menghadapi masa depan,” ujarnya.
Mata kuliah itu antara lain kewirausahaan sosial, kepemimpinan, lingkungan, hingga industri kreatif. Setiap perkuliah diisi oleh narasumber yang berpengalaman dan memiliki ilmu praktis sesuai bidang mereka. Hasil pembelajaran dapat dikonversi menjadi nilai SKS yang dapat ditransfer kepada universitas masing-masing.
Untuk memberi gambaran terhadap situasi saat ini dan di masa depan, khususnya di bidang industri kreatif, Future Fest menghadirkan pengisi acara spesial yakni berbasis Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan. Teknologi itu hadir sebagai MC bernama Fumina dan dalam penampilan komedi tunggal atau stand up comedy.
“Stand up comedy dengan teknologi AI ini adalah yang pertama di Indonesia,” kata Ageng.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka mengatakan kemajuan teknologi semakin cepat berkembang. Future Skills dapat menjadi referensi terpercaya untuk menjawab tantangan di masa depan.
“Melalui tema yang mengolaborasikan kemajuan teknologi di era disrupsi, program ini akan terus berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dan mengoptimalkan sumber daya alam,” tuturnya.
Penggagas kuliah Future Skills, Pratikno, berharap program Future Skills terus berlanjut dengan cakupan isu lebih luas dan jangkauan partisipan lebih banyak.
“Tantangan masa depan makin kompleks dan diwarnai ketidakpastian,” kata Menteri Sekretaris Negara ini.
Namun di tengah situasi masa depan yang tak menentu, ia yakin selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan. “Perkembangan teknologi sangat pesat, terutama Revolusi 4.0 teknologi digital, yang memberi tantangan dan celah baru,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi