Gara-Gara Diminta Kencangkan Sabuk Pengaman, Penumpang Pesawat Jambak Pramugari

SACRAMENTO, iNews.id - Ada-ada saja ulah penumpang pesawat ini. Gara-gara diminta mengencangkan sabuk pengaman dan nampan kursinya, dia meninju dan menjambak pramugari hingga luka dan berdarah. 

Penumpang itu, Vyvianna Quinonez dari Antelope, California kemudian dibawa ke pengadilan. Dia didakwa dengan dua tindak pidana berat atas perbuatannya. Dakwaannya yakni penyerangan yang mengakibatkan cedera tubuh yang serius dan mengganggu awak pesawat.

Baca Juga

Retas Email Perusahaan, Sindikat Siber Internasional Ini Bobol Rp1,4 Miliar

Peristiwa ini terjadi pada Maskapai Southwest Airlines Penerbangan 700 dari Bandara Internasional Sacramento ke Bandara Internasional San Diego, pada 23 Mei lalu. Sementara korban yakni pramugari dengan inisial S.L. 

Insiden itu terjadi tak lama setelah pesawat mendarat di San Diego. Petugas polisi telah bersiap menangkap Quinonez begitu turun dari pesawat. 

Baca Juga

Ada-Ada Saja, Nakes Pakai APD Dikira Pocong, Pasien Teriak-Teriak

Kepada polisi, pelaku mengatakan apa yang dia lakukan untuk membela diri.
Kini kasus penyerangan itu telah bergulir di pengadilan. Dalam dokumen pengadilan juga diterangkan, petugas menginstruksikan Quinonez untuk memakai masker wajahnya dengan benar.

Sebaliknya, juru bicara Southwest Airlines, Chris Mainz mengatakan pertengkaran itu tidak terkait masker. Akibat perbuatannya, Quinonez juga secara permanen di-blacklist dari maskapai.

Baca Juga

Mahfud MD Sebut Keamanan Papua Terkendali, Peserta PON Tak Perlu Khawatir

Aksi perkelahian itu pun sempat diabadikan penumpang lain. Dalam video juga disebutkan, perkelahian juga dipicu pelaku yang tak memakai masker dengan benar. Padahal, masker wajib dipakai dengan benar di pesawat terbang di AS, karena pandemi.

Dalam rekaman juga terlihat Quinonez secara membabi buta menyerang pramugari hingga luka dan berdarah. Akibat serangan itu, korban membutuhkan empat jahitan di bawah mata kirinya, memar di lengannya dan tiga gigi patah. 

"Ini pengalaman yang sangat mengguncang. Saya membantah klaim maskapai bahwa itu tidak terkait dengan topeng," kata Michelle Manner, saksi yang merekam insiden itu.

Akibat perbuatannya, Quinonez bisa menghadapi hukuman 20 tahun penjara, hukuman maksimum karena mengganggu pramugari. Dia dijadwalkan menghadiri persidangan pertama pada 17 September.

Editor: Ainun Najib