Gawat, BOR Pasien Covid-19 di Kulonprogo Sudah 91 Persen
KULONPROGO, iNews.id – Ketersediaan bed ruang isolasi di dua rumah sakit rujukan Covid-19 di Kulonprogo semakin menipis. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, akan dilakukan penambahan kamar di rumah sakit rujukan dan di rumah sakit swasta.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten KulonProgo Baning Rahayujati mengatakan, di RSUD Wates untuk ruang isolasi dari ketersediaan 30 sudah terisi 23. Sedangkan daftar antrean di Instalasi gawat Darurat (IGD) sudah 12 pasien. Sedangkan di RS Nyi Ageng Serang, dari 16 kamar terisi 19 karrena ada bangsa yang isinya dua bed.
“BOR (bed Occupancy Ratio) sudah di atas 91 persen, ini sudah mengkhawatirkan,” kata Baning, Senin (28/6/2021).
Dinas Kesehatan terus mengupayakan penambahan ruang isolasi di dua rumah sakit rujukan di RSUD Wates dan di RS Nyi Ageng Serang. Selain itu juga diarahkan di rumah sakit swasta, yang jumlahnya sekitar 37 bed. Hanya untuk pasien dengan gejala berat tetap harus dirujuk di RSUD Wates.
“Situasi saat ini berubah cepat, BOR diatas 80 persen itu sudah tidak baik,” katanya.
Baning mengatakan untuk sementara pelayanan Puskesmas Pengasih II Kulonprogo terpaksa ditutup hingga 5 Juli mendatang. Penutupan ini dilakukan setelah 23 dari 50 pegawainya terpapar Covid-19.
“Ada 23 yang terpapar Covid-19, sehingga untuk sementara ditutup untuk mencegah penularan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten KulonProgo Baning Rahayujati, Senin (28/6/2021).
Penutupan ini dilakukan sampai dengan 5 Juli 2021 dan akan dibuka kembali pada 6 Juli mendatang. Selama ditutup, pelayanan kepada masyarakat dialihkan ke Puskesmas Pengasih I.
“Untuk jadwal vaksinasi juga ditunda sampai kondisi membaik. Kami harap masyarakat bisa maklum,” katanya.
Saat ini Gugus tugas masih melakukan tracing terhadap kontak erat kasus positif. Setidaknya ada 20 karyawan yang menjalani tes swab PCR, yang saat ini berada di ring dua. Selain itu ada tujuh karyawan yang hasil tes PCR-nya keluar dengan hasil negatif.
“Ini kejadian kedua selama masa pandemi. Kita akan evaluasi karena petugas sudah memakai APD. Saat istirahat dan makan mereka tidak menjaga jarak,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi