Gedung Diklat PUPR Jogja Jadi Selter Terpadu Covid-19 untuk Anggota Kepolisian

YOGYAKARTA, iNews.id – Gedung Diklat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) yang terletak di Jalan Ngeksigondo, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta disiapkan sebagai selter terpadu penanganan Covid-19 dengan gejala ringan. Setidaknya ada 54 kamar dengan 154 bed (tempat tidur). 

Penyiapan selter ini dilakukan oleh Polda DIY yang diawali penandatangan kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSO), dilanjutkan peresmian selter terpadu, Jumat (16/7/2021). Penandatangan kerjasama ini dilakukan Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso dan kepala BBWSO Dwi Purwantono.

Baca Juga

Heboh Rais Syuriah PCNU Sleman Wafat Hirup Pasien Covid-19, Ini Tanggapan Ansor DIY

“Selter ini memiliki 54 kamar dengan 154 bed dan 15 tenaga kesehatan (nakes) tersedia di tempat ini,” kata Slamet. 

Selter ini menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan ketersediaan bed untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri. Saat ini bed of ratio (BOR) di rumah sakit di DIY sudah mencapai 90 persen. 

Baca Juga

Indonesia Ternyata Punya 104 Jenis Nasi Goreng, Ini Penjelasan Pakar Kuliner UGM

“Ini bisa menjadi rujukan bagi anggota yang sakit covid-19 dengan gejala ringan,” katanya.

Sebelum dioperasionalkan, akan ada ada assesment dari   RS Bhayangkara Polda DIY untuk menentukan perawatannya. Jika bergejala ringan bisa di shelter  ini,  tetapi jika perlu penanganan lebih akan  dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga

Hanya Disanksi Menyapu, Warga Sepelekan PPKM Darurat

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, selter ini untuk mengoptimalkan penanganan, perawatan serta tindakan medis terhadap personil serta meminimalisir penyebaran Covid-19. Harapannya mereka yang terpapar bisa menjalani isolasi dan tidak menularkan kepada orang lain. 
 
Kepala BBWSO Dwi Purwantoro mengatakan, fasilitas yang ada di tempat ini sudah memenuhi standar. Apalagi juga akan dilengkapi tenaga kesehatan yang bisa membantu penanganan pasien.  

Editor: Kuntadi Kuntadi