Gelar Muktamar, GPK Siap Jadi Lokomotif Pemenangan PPP pada Pemilu 2024
YOGYAKARTA, iNews.id - Gerakan Pemuda Kabah (GPK) siap menjadi lokomotif untuk memenangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu 2024. Saat ini kepengurusan sudah terbentuk di 34 provinsi dan 340 cabang hingga di tingkat ranting.
“GPK sudah ada di tingkat cabang hingga ranting. Kepengurusan kami solid, dan eksis di 34 provinsi,” kata Ketua Umum PP GPK, Andi Surya Wijaya Ghalib pada pembukaan Mukatamar II GPK, di Yogyakarta, Minggu (12/12/2021). Muktamar ini dihadiri Ketua Umum DPP PPP Suhaso Manoarfa dan Roma Hurmuziy.
Muktamar ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan, setelah hampir 15 tahun mengalami kevakuman. Bahkan beberapa pengurus yang hadir dalam muktamar kali ini telah melaporkan kepengurusan baru melalui musyawarah wilayah maupun musyawarah cabang.
“Kami siap mendukung penuh gerak dan langkah PPP. Kami akan menjadi lokomotif partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024,” katanya.
Andi juga siap melanjukan estafet kepemimpinan yang sebelumnya dijabat Syahrial Agamas. GPK berkomitmen melanjutkan perjuangan untuk membangun partai dimulai dari anak-anak muda.
"Hari ini menjadi tonggak sejarah bagi GPK. Kami akan terus berkomitmen membina generasi muda demi mewujudkan tujuan Indonesia yang berlandaskan Pancasila," katanya.
Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa berharap militansi GPK bisa terus ditingkatkan. Ia berharap GPK Jogja bisa menjadi contoh bagi GPK lainnya di Indonesia.
"GPK Jogja selama ini menjadi ikonik yang militansinya bisa menginspirasi GPK lainnya. Kami berharap anak-anak muda seluruh Indonesia bisa mencontoh militansi dari GPK Jogja," kata Suharso.
Disinggung peluangnya untuk maju dalam pilpres 2024, Suharso mengaku belum memikirkan itu. Dia akan fokus untuk meningkatkan elektoral partai. Selain itu juga akan dilakukan pembenahan di internal organisasi ataupun di organisasi sayap partai untuk mendongkrak perolehan suara.
“Selain GPK kami juga ada Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) yang selalu all out dalam kampanye. Terbukti saat kampanye, jalanan bisa penuh dan seluruh sayap turun, tetapi saat pemilihan digelar suaranya tidak banyak," kata Suharso.
Hal inilah yang berdampak terhadap perolehan kursi PPP di DPRD sampai di DPRD, termasuk di DIY. Menurutnya hilangnya suara PPP pada 2019 tidak lepas dari konflik internal yanag tidak berkesudahan. Untuk itulah di masa mendatang sekecil apapun konflik harus diselesaikan.
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi mengatakan, partainya belum berfokus pada pilpres atau siapa capres yang akan diusung pada 2024 mendatang. Biasanya sikap partai akan ditentukan melalui foum resmi satu tahun menjelan pelaksanaan. Bisa melalaui rapimnas ataupun muktamar
Editor: Kuntadi Kuntadi