Gempa M 5,1 Pacitan Terasa Kuat di Gunungkidul, Warga Bunyikan Kentongan

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Guncangan keras gempa dengan magnitudo 5,1 yang berpusat di Pacitan dirasakan kuat warga Gunungkidul, Senin (22/4/2024) malam. 

Warga pun langsung berhamburan keluar rumah sambil membunyikan kentongan karena merasakan gempa Pacitan sebanyak tiga kali. 

Baca Juga

Gempa Terkini M5,1 Guncang Pacitan, Pusat di Laut Kedalaman 10 Km

Warga Dusun Plumbungan, Kapanewon Patuk, Ramadhinta mengaku kaget dengan gempa yang terjadi pada pukul 18.10 WIB. Saat itu, dia baru smasuk rumah usai sholat magrib berjamaah di Masjid Al Ikhlas yang berjarak 500 meter dari rumahnya. 

"Baru saja mau buka pintu kamar kok ada gempa. Lari deh," tutur Ramadhinta.

Baca Juga

Gempa Terkini M5,0 Guncang Gunungkidul, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Selain dirinya, terlihat neneknya tergopoh-gopoh berlari ke luar rumah. Sampai di luar rumah, para tetangga juga berlarian ke luar rumah yang berada di tepi jalan Sambipitu-Nglanggeran tersebut. 

Tak sedikit warga yang membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya. Ramadhinta mengaku tidak langsung masuk rumah karena khawatir gempa susulan. "Nanti masuknya. Kalau udah berhenti," kata dia. 

Selain Gunungkidul, getaran gempa juga dirasakan hingga Kota Yogyakarta dan Sleman. 

Warga Tempel, Mardiyana mengaku merasakan getaran gempa. "Tadi ada gempa. Cukup kenceng dan bikin kaget juga," tutur dia. 

Gempa terkini dengan kekuatan M5,1 mengguncang Pacitan, Jawa Timur, Senin (22/4/2024) malam pukul 18.10 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada di laut pada kedalaman 10 kilometer.

Hasil analisis BMKG, pusat gempa bumi berada di 105 km Tenggara Pacitan pada koordinat 9.11 Lintang Selatan dan 111.31 Bujur Timur.

“Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.1, Kedalaman: 10 km, 22 Apr 2024 18:10:47 WIB, Koordinat: 9.11 LS-111.31 BT (Pusat gempa berada di laut 105 km Tenggara Pacitan)," tulis BMKG, Senin (22/4/2024). 

Gempa tersebut dirasakan di beberapa wilayah di antaranya Pacitan, Trenggalek, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Blitar, Blora, dan Wonogiri.

Editor: Kastolani Marzuki