Gunung Merapi Kembali Semburkan 2 Kali Awan Panas dan 17 Kali Lava Pijar
SLEMAN, iNews.id - Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitasnya. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi dua kali semburan awan panas pada pukul 05.11 WIB dan pukul 05.29 WIB serta 17 kali lava pijar.
Awan panas pertama tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 171 detik, estimasi jarak luncur 1,9 kilometer (km) ke arah barat daya. Sedangkan awan panas kedua tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 96 detik, estimasi jarak luncur 1,2 km juga ke arah barat daya.
“Hari ini juga terpantau ada 17 kali lava pajar, teramati selama periode 00.00 WIB-06.00 WIB dengan jarak luncur maksimum 1,3 Km ke arah barat daya,” kata Petugas Penyusun Laporan Aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka, Selasa (2/3/2021) pagi.
BPPTKG juga mencatat gempa guguran sebanyak 57 kali, dengan amplitudo 3-35 mm, durasi 12-103 detik dan gempa embusan 4 kali, amplitudo 3-7 mm, selama 8-16 detik. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah.
Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 66-93 %, dan tekanan udara 567-688 mmHg. Secara visual gunung jelas serta secara meterologi cuaca berawan.
Sedangkan, Senin (1/3/2021) pada pukul 18.00-24.00 WIB, juga teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5 km ke arah barat daya dan 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 m ke arah barat daya serta gempa guguran sebanyak 49 kali, amplitudo 3-26 mm, durasi 11-98 detik.
“Awan panas guguran, teramati pada pukul 21.0 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 mm dan durasi 130 detik,” katanya.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor: Kuntadi Kuntadi