Gunungkidul Gagas Wisata Edukasi Berbasis Komoditas Jati hingga Bambu
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Pemkab Gunungkidul menggagas wisata edukasi berbasis komoditas jati, madu, dan bambu. Upaya ini untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Kami telah mendiskusikan dan merumuskan bersama potensi pengembangan wisata edukasi berbasis komoditas pohon jati, madu dan bambu di Gunungkidul. Saat ini, ada lima sampai enam lokasi yang ke depannya menjadi lokasi wisata edukasi," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Gunungkidul Siti Isnaini Dekoningrum, di Gunungkidul, Kamis (18/11/2021).
Secara khusus Pemkab Gunungkidul menggandeng peneliti dari Kanoppi2 untuk memetakan calon lokasi wisata edukasi ini.
Kanoppi2 adalah proyek yang didanai oleh lembaga Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), yang bertujuan untuk meningkatkan produksi serta pemasaran kayu dan hasil hutan bukan kayu yang secara berkeadilan gender dapat meningkatkan penghidupan masyarakat.
Menurutnya, rekomendasi hasil penelitian Kanoppi2 selaras dengan visi daerah yakni sapta karya, khususnya dalam visi keempat. Adapun visi keempat adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam membangun industri pariwisata berbasis potensi daerah.
"Karena itu, kami sangat mendukung adanya wisata edukasi di Gunungkidul. Dan untuk mengembangkannya kita juga buka investasi kepada pihak-pihak untuk membuat wisata edukasi di Gunungkidul," katanya.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Bappeda Gunungkidul Nurudin Araniri mengapresiasi proyek penelitian Kanoppi2 yang mulai beraktivitas di enam lokasi di Gunung Kidul sejak 2017. Keenam lokasi itu adalah Desa Katongan, Desa Kedungpoh, Desa Semin, Desa Pengkok, Desa Bejiharjo dan DAS Bribin.
"Karena pariwisata dan ekonomi kerakyatan adalah dua hal penting yang menjadi misi pembangunan kami menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri dan sejahtera," katanya.
Editor: Ainun Najib