get app
inews
Aa Text
Read Next : Asal Usul Seblak yang Mendunia Dari Mana? Kini Dijadikan Alat Diplomasi Kuliner

Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengusaha Kuliner di Kulonprogo Hanya Bisa Pasrah

Senin, 28 Februari 2022 - 19:15:00 WIB
Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengusaha Kuliner di Kulonprogo Hanya Bisa Pasrah
Seorang pekerja merapikan elpiji nonsubsidi yang mengalami kenaikan di salah satu pangkalan elpiji di Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id –  Sejumlah pengusaha di Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan kenaikan harga elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 maupun 12 kilogram. Mereka pasrah dan mengaku berat untuk menjalankan bisnis mereka.

Pengusaha Kuliner Sapardiyono mengatakan, kenaikan harga elpiji ini membuat pukulan berat bagi pengusaha. Saat ini iklim usaha belum kembali akibat pandemi covid-19. Kondisi yang sudah sulit kembali diperparah dengan kenaikan harga elpiji, setelah minyak goreng juga sulit didapat. 

“Ya mau bagaimana lagi, kami hanya bisa pasrah meski ini sangat berat bagi pengusaha,” katanya. 

Sapardiyono berharap pemerintah meninjau ulang kebijakan menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Mereka tidak mungkin mengikuti dengan menaikkan harga jual produk yang dihasilkan. Cara itu justru lebih berisiko karena kenaikan harga sangat sensitif. 

“Kami tidak bisa ikut menaikkan harag produk, nanti konsumen malah lari,” ujarnya.

Menurutnya, elpiji merupakan material yang harus ada dalam proses produksi. Energi ini tidak bisa digantikan dengan kayu bakar. Selain prosesnya lebih sulit, juga tidak mudah mencari kayu bakar. 
 
“Kalau pakai elpiji subsidi jelas tidak mungkin karena peruntukannya berbeda, meski harganya jauh lebih murah,” katanya. 

Pemilik Rumah Makan Nggirli, Pipin mengaku sangat terpukul dengan kenaikan ini. Saat ini mereka sedang ebrusaha bangkit akibat badai Covid-19. Namun baru akan berdiri, variabel utama berupa elpiji sudah naik. Sebelumnya mereka juga kesulitan mendapatkan minyak goreng dan jika ada harganya melonjak. 

“Ini sebenarnya sangat berat, tetapi mau pakai apa kami juga tidak tahu,” ujarnya.  

Saat ini dia belum akan menaikkan harga jual dan akan dicoba sampai dengan bulan Ramadan. Jika nanti Ramadan tetap tidak untung, dengan terpaksa akan ada kenaikan harga.

“Puasa akan menjadi tolak ukur, apakah harga akan ikut naik atau tidak,” ujarnya.

Pemilik pangkalan elpiji, Umar Safaat mengaku untuk elpiji ukuran 5,5 kilogra, naik dari harga Rp76.000 menjadi Rpp88.000. Sedangkan untuk ukuran 12 kilogram naik dari Rp166.000 menjadi Rp191.000.

Selama ini mereka hanya bisa menjual 50 tabung ukuran 12 kilogram dan 20 tabung 5,5 kilogram selama satu bulan. Jumlah ini lumayan banyak karena banyak rumah makan dan warung waralaba yang menjadi langganan.  

“Harganya sudah dipatok segitu, pembeli kami hanya pelanggan. Mereka juga mengeluh kenaikan ini,” ujarnya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut