get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Wisata di Dekat Bukit Bintang Gunungkidul yang Wajib Masuk Bucket List Kamu!

Harga Pakan Melambung, Telur Ayam di Gunungkidul Tembus Rp28.000 per Kilogram

Sabtu, 18 Juni 2022 - 15:02:00 WIB
Harga Pakan Melambung, Telur Ayam di Gunungkidul Tembus Rp28.000 per Kilogram
telur ayam di Gunungkidul naik seiring harga pakan yang melambung. (Foto: istimewa)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Harga telur ayam di pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul melambung dan tembus Rp28.000 per kilogram. Kenaikan harga ini dipicu biaya produksi yang semakin meningkat, seiring kenaikan harga pakan.

Ketua Paguyuban Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi mengatakan, kenaikan harga telur ayam ini terjadi dalam sepekan belakangan. Kenaikan harga bukan karena pasokan yang minim, atau meningkatnya permintaan, namun biaya produksi melambung. 

“Belakangan harga harga pakan ayam petelur naik cukup signifikan. Hal ini tentu menyulitkan peternak lantaran menambahkan beban biaya produksi sehingga harga produksi naik,” kata Subandi, Sabtu (18/6/2022). 

Subandi mengatakan, kenaikan harga pakan tersebut terjadi secara bertahap dan sudah berlangsung sejak akhir tahun 2021 lalu hingga saat ini. Kenaikan harga pakan terjadi sejak pandemi Covid-19 dan kini mencapai puncaknya.

"Semua komponen pakan itu naik terus," kata dia.

Komponen pakan ayam petelur itu ada tiga macam katul, jagung, dan konsentrat. Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi di komponen pakan konsentrat sebesar 50 persen, sedangkan komponen pakan lainnya cenderung masih stabil meskipun sempat mengalami kenaikan harga juga.

Kenaikan harga konsentrat ini sebenarnya bukan hanya di Gunungkidul, tetapi secara nasional. Ini karena bahan baku pembuat konsentrat diperoleh dari import juga mengalami kenaikan. 

"Harga pakan konsentrat kini mencapai Rp.500.000 per zak dengan isi 50 kilogramnya, padahal sebelumnya sebesar Rp. 350.000," ujar dia.

Sementara  mhntuk komponen pakan lain seperti katul dan jagung sejauh ini harganya cenderung stabil sehingga masih cukup terjangkau. Harga jagung sempat naik di harga menjadi Rp6.000 per kilogram. Namun sekarang sudah turun karena ada program jagung bersubsidi dari pemerintah.

Subandi menyebut menaikan harga komponen pakan otomatis berdampak pada bertambahnya biaya produksi. Kondisi ini diperparah dengan harga telur yang berada dibawah harga produksinya sehingga potensi merugi semakin besar.

"70 persen biaya produksi ditentukan pakan, sisanya untuk operasional yang lain," kata dia. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut