Hasil Uji Laboratorium BBlivet Keluar, 12 Warga Gunungkidul Positif Antraks

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Sebanyak 12 warga Gunungkidul dinyatakan positif antraks. Menyusul hasil pengujian yang dilakukan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLivet) di Bogor keluar dengan hasil positif.
“Dari 26 sampel yang kami kirim hasilnya keluar 12 dan dinyatakan positif antraks,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty, Kamis (10/2/2022).
Mereka yang positif ini berasal dari Kapanewon Gedangsari tujuh dan kapanewon Ponjong lima. Untuk ke-12 orang tidak ada pembatasan ruang gerak. Sebab antraks merupakan penyakit zoonosis yang hanya menular dari hewan kepada manusia. Sedangkan penularan antar manusia selama ini belum pernah ada.
“Untuk saat ini kami masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi temuan kasus ini,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, drh Retno Widyastuti mengatakan sampai saat ini sudah 17 ternak warga yang dilaporkan mati. Ternak itu sudah dikuburkan, setelah sebelumnya tim medis mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium BBVet Kulonprogo.
Dari pengujian sampel, ada dua sapi dan satu kambing di kalurahan Gombang yang dinyatakan positif antraks. Selain itu ada satu sapi di Hargomulyo yang juga positif, yang sebelumnya ditemukan mati mendadak.
“Kalau ada sapi mati kami minta dikuburkan. Jangan sampai ada yang menyembelih sapi sakit,” ujarnya.
Selama ini warga menjual dan menyembelih sapi dalam kondisi sakit karena tidak ingin merugi. Biasanya warga akan patungan untuk membeli sapi secara beramai-ramai. Kejadian seperti itu telah memunculkan kasus antraks di Gunungkidul.
Untuk mencegah penularan dilakukan penyemprotan cairan formalin di kandang, pemberian antibiotik pada ternak di zona merah dan zona terdekat terus diberikan. Jika tanah atau kandang sudah negatif anthraks akan segera dilakulan pengecoran, sedangkan untuk vaksin anthraks juga akan segera dilakukan oleh petugas.
Editor: Kuntadi Kuntadi