Hasilnya Dinilai Tak Akurat, Pakar Minta Stop Tes GeNose
JAKARTA, iNews.id –GeNose dinilai tidak akurat untuk mendeteksi Covid-19. Hal itu terbukti dari banyaknya testimoni masyarakat, termasuk salah satu pakar biologi, Ahmad Utomo yang menolak penggunaan tes GeNose untuk perjalanan.
Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo, melalui akun Twitter-nya mengatakan, verifikasi tes Covid-19 untuk perjalanan sebaiknya kembali pada standar baku, yakni tes PCR Antigen, atau Swab Antigen.
Menurut dia, tes GeNose seharusnya tidak boleh diterapkan karena belum mendapat validasi dari minimal tiga kampus merdeka.
Terakit dengan itu, Ahmad Utomo meminta pemerintah menghentikan tes GeNose sebagai validasi untuk syarat perjalanan, karena tidak terjamin keakuratannya untuk mendeteksi Covid-19.
“Mohon sangat, stop penggunaan Genose untuk verifikasi perjalanan kembalikan ke tes standar baku, kecuali sudah ada bukti validasi Genose dari minimal 3 kampus merdeka,” ujar Ahmad melalui akun pribadinya @PakAhmadUtomo yang dikutip MNC Portal Indonesia, Senin (21/6/2021).
Tak sedikit masyarakat yang menyatakan bahwa tet GeNose tidak efektif dalam mendeteksi virus Covid-19. Di mana sebelumnya menggunakan tes GeNose didapat hasil positif, namun ketika dites menggunakan tes PCR hasilnya berbalik ke negatif.
“Saudara saya juga waktu RT antigen negatif, waktu GeNose positif. setelah PCR hasilnya positif. Yang meleset GeNose apa antigen?,”ucap akun @BayuWiranda.
Hal serupa juga dialami oleh pemilik akun @my_pildon, dirinya hendak pulang kampung menggunakan transportasi kereta, kemudian melakukan tes GeNose di Stasiun Pasar Senen. Setelah mengikuti prosedur yang ada, dirinya kedapatan hasil positif dari tes GeNose.
Tak lama setelah itu, dirinya melakukan tes antigen untuk membuktikan sekali lagi atas hasil yang diterima sebelumnya. Pada tes antigen didapat hasil negatif.
“Sama kasusnya ke gw waktu mau pulkam dari St. Senen, tes Genose positif. Langsung aja tes antigen ternyata negatif. Dan temen gua juga ada yang begitu juga. Asli gua gak percaya Genose sama sekali. Karena kayak kurang akurat atau gimana si?,” tutur akun @my_pildon.
Sebagai informasi, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 4.895 kasus. Sebelumnya, pada 18 Juni 2021, kasus Corona di Jakarta sudah pecah rekor.
Dengan rekor ini, maka total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 474.029 kasus. Sementara itu pada pasien sembuh 2.457, sehingga jumlah kumulatifnya sejak awal pandemi ada 435.904 pasien sembuh.
Editor: Ainun Najib