Hebat, 5 Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Peniris dan Penjernih Jelantah
YOGYAKARTA, iNews.id- Hebat, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan alat peniris kerupuk. Alat ini juga terintegrasi dengan penjernih jelantah atau minyak goreng bekas.
Ketua Tim Pengembang Alat Ahmad Sirrullah mengatakan, alat yang mereka ciptakan ini mudah digunakan.
"Alat ini juga sangat membantu UMKM yang memproduksi kerupuk untuk meningkatkan daya tahan serta kualitas kerupuk," ujarnya dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (23/11/2022)
Ahmad mengatakan pada umumnya kerupuk cepat tengik, melempem dan cita rasanya berubah dibandingkan saat digoreng dengan minyak yang baru sehingga menyebabkan kerupuk rusak dan tidak terjual.
Hal itulah yang membuat Tim Mahasiswa UGM berupaya mencari solusi dengan mengembangkan alat tersebut.
"Melalui implementasi alat ini diharapkan produsen kerupuk dapat memperoleh keuntungan maksimal," ujar mahasiswa Jurusan Kimia UGM ini.
Selain Ahmad pengembangan alat bersama dengan empat rekannya yang lain, yaitu Dinda Iffana Silma (Teknik Kimia), Dzulfiqar Rafli Haryanto (Kimia), Baihaqi Ghozali Hidayat dan Rangga Satria Wicaksana keduanya dari Teknik Mesin.
"Alat peniris yang dijual di pasaran pada umumnya tidak dilengkapi dengan fitur penjernih minyaknya. Sementara alat yang kami kembangkan mempunyai tambahan fitur penjernih minyak dengan tiga bahan adsorben yaitu arang aktif, zeolit dan bentonit," ujarnya.
Baihaqi Ghozali menjelaskan, cara penggunaan alat tergolong mudah. Caranya kerupuk yang telah digoreng akan dimasukkan ke dalam alat peniris agar kerupuk tidak banyak mengandung minyak sehingga renyah, tidak mudah melempem, dan tidak tengik.
"Alat peniris ini berbeda dengan peniris pada umumnya. Terdapat modifikasi empat tiang penyangga yang tersambung dengan mesin peniris, memudahkan saringan, mudah dilepas pasang, dan praktis," ucap Baihaqi.
Di menyebut minyak hasil penirisan akan dijernihkan dengan tiga tabung penjernihdengan masing-masing tabung berisi arang aktif, zeolit dan bentonit.
"Minyak yang telah dijernihkan aman dan dapat digunakan untuk penggorengan kembali dengan ketentuan standard SNI," ucapnya.
Alat peniris dan penjernih minyak jelantah karya mahasiswa UGM telah diterapkan langsung di UMKM Matahari yang berlokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Berbah, Sleman.
Menurutnya alat peniris sangat meningkatkan kualitas kerupuk karena mampu menghasilkan 167 mili liter (ml) minyak dari 1 kg kerupuk dengan pemutaran mesin peniris selama satu menit.
"Penirisan minyak yang dihasilkan lebih banyak daripada ditiriskan tanpa alat yaitu 36 ml per kg," katanya.
Editor: Ainun Najib