Hebat, Pengantin Cantik Ini hanya Minta Mas Kawin Rp7.500

KUALA LUMPUR, iNews.id - Pengantin cantik di Malaysia ini viral di media sosial. Penyebabnya di hanya meminta mas kawin yang sangat murah kepada suaminya.

Perempuan cantin bernama Nadia ini memiliki pendidikan tinggi. Namun dirinya tidak meminta yang aneh-aneh kepada suaminya. Dia hanya meminta mahar 22,5 ringgit atau sekitar Rp7.500.

Baca Juga

Gunungkidul Berharap Pembangunan Pelabuhan Gesing Selesai Tahun Ini

Nadia juga tak menuntut banyak dalam seserahan. Total nilai barang yang diterimanya dari sang suami 7.000 ringgit atau sekitar Rp23 juta.

Perempuan cantik ini berbagi pengalamannya ini dalam akun TikTok. Dia mengaku ingin agar pernikahannya digelar sangat sederhana lantaran tak ingin terlilit utang.

Baca Juga

BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir, Longsor dan Angin Kencang

Saking ngiritnya, cincin nikah yang digunakan Nadia saat pernikahan milik ibu dari mempelai laki-laki. Cincin itu dikembalikan setelah pesta pernikahan selesai.

"Menikah di KUA karena mudah, tidak perlu mencari banyak tempat jika ingin menikah di masjid. Jangan turuti perkataan orang banyak, jika Anda memiliki banyak gelar, nilai seserahan (yang dierima) setidaknya 10.000 ringgit. Berdasarkan kemampuan kita saja karena kehidupan setelah menikah itu penting," demikian isi pesan dalam video.

Baca Juga

Kepala Sekolah di Sleman Tilap Dana Bos untuk Keperluan Pribadi, Kerugian Capai Rp150 Juta

Sontak saja unggahanya di TikTok ini diserbu netizen. Banyak yang memuji sikap Nadia ini. Posting-an pada Selasa itu menjadi viral, mendapat 83.000 lebih tanda suka, 2.300 lebih komentar, dan dibagikan 5.300 kali lebih.

Dalam posting-annya, Nadia dan suami merasa bahagia dengan pernikahannya yang sangat sederhana. Pesta digelar berdasarkan kemampuan dirinya dan suami.

Dalam video itu Nadia dan suami tampak bahagia dan menikmati acara pernikahan. Keduanya mengenakan pakaian putih. Tampak sang suami menggendong Nadia di pekarangan luar. Nadia juga menunjukkan beberapa ijazah pendidikannya.

Editor: Ainun Najib