LUMAJANG, iNews.id – Ibarat pepatah sudah jatuh masih tertimpa tangga, begitulah nasib yang dialami korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Mereka makin menderita semakin lantaran penjarahan hewan ternak oleh orang tak bertanggung jawab.
Penjarahan hewan ternak ini terjadi di Desa Supiturang,Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipura. Warga kedua desa itu yang kini mengungsi ke tempat-tempat pengungsian pun cemas dengan banyaknya kasus penjarahan.
Pemkot Yogyakarta Kerahkan RT/RW Pantau Pemudik Libur Akhir Tahun
Menurut pengakuan warga korban letusan Gunung Semeru, penjarahan sudah terjadi sejak hari kedua erupsi. Lantaran banyak barang berharga milik warga yang hilang, mereka nekat untuk pulang ke rumah untuk menyelamatkan benda miliknya, kendati kondisi Gunung Semeru masih belum dianggap aman. Barang yang hilang tak hanya berupa benda rumah tangga, tapi juga hewan ternak.
Seperti yang diungkapkan Tukiran, warga Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Dia mengaku kehilangan lima ekor kambing yang ada di kandang belakang rumahnya. "Sebenarnya ada enam ekor, tapi yang satu ekor mati," kata Tukiran, Jumat (10/12/2021).
Soal Vaksin Anak, Dinkes Kota Yogya Tunggu Aturan Pusat
Dia yakin jika lima ekor kambing usia dewasanya itu hilang. Lantaran, di hari pertama pasca erupsi, ia masih melihat kelima kambingnya itu masih hidup dan berada di dalam kandang. "Besoknya sudah tidak ada. Kalau dihargai per ekor Rp2 juta, sudah Rp10 juta saya rugi," katanya.
Dia belum memastikan barang berharga miliknya apa saja yang hilang. Karena sejauh ini, ia belum berhasil menemukan seluruh barang berharga di rumahnya yang dalam kondisi rusak parah itu. Tukiran hanya berharap, keamanan dijaga lebih ketat agar tak ada lagi kasus penjarahan. "Belum tahu apa saja yang hilang. Yang jelas lima ekor kambing. Ayam juga nggak ada," katanya.
Guru Perempuan Dituntut 5 Tahun Gara-Gara Ajak Siswanya Berhubungan Badan
Editor: Ainun Najib