Ijtima Ulama di Jogja Dukung Sandiaga Uno Jadi Capres, Harmonisasikan Budaya Islam dan Jawa

YOGYAKARTA, iNews.id- Meski pilpres masih lama, sosok yang akan dicalonkan menjadi presiden terus bermunculan. Salah satunya adalah dukungan untuk Sandiga Uno yang kini menjadi Menparekraf.
Dukungan untuk mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjadi capres terus mengalir dari berbagai kalangan.
Kali ini, dari ratusan ulama, habib, kiai, tokoh Islam, cendikiawan muslim, dan pemuda Islam yang tergabung dalam Ijtima Ulama Provinsi Yogyakarta mendeklarasikan dukungan kepada Sandiaga untuk jadi presiden 2024.
Cendikiawan muslim, Prof Jawahir Thontowi mengatakan mereka mendeklarasikan diri mendukung Sandiaga Uno sebab sosok ini dinilai bisa membawa diri dalam situasi dan kondisi apa pun. Termasuk di tengah guncangan budaya pada era modern.
“Kami menyatakan mendukung Pak Sandiaga," tutur dia di Ballroom MICC The Alana Hotel, Sleman, DIY, Rabu (15/6/2022).
Dia berharap dengan deklarasi ini, akan memberikan Sandiaga semacam wasilah untuk mengambil budaya damai dalam memimpin masa depan. Terlebih Jogja itu pendekatannya agama dengan modal damai dan kerukunan.
Di tempat yang sama, cendikiawan muslim Prof Muhammad Chirzin mengaku yakin Sandiaga memiliki karakter pemimpinnya yang soleh. Sehingga nanti bisa membawa mereka dalam situasi dan kondisi apa pun. "Beliau bisa membawa rakyat Indonesia dalam kondisi apa pun," ujarnya.
Apalagi Sandiaga juga merupakan sosok muslim yang soleh. Karena pada dasarnya Islam itu rahmatan lil alamin, bukan hanya orangnya tapi juga lingkungan budayanya sehingga Sandiaga adalah sosok yang tepat untuk memimpin bangsa ini.
Chirzin pun berharap agar nantinya Sandiaga bisa bekerjasama dengan anak bangsa berbakat lainnya jika menjadi pemimpin nanti. Ia percaya Sandiaga merupakan kader terbaik bangsa, bisa bekerjasama dengan anak bangsa lainnya.
Selain mendeklarasikan Sandiaga Uno jadi presiden, kegiatan Ijtima Ulama kali ini juga menampilkan hiburan kesenian gamelan yang irama musiknya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa, serta menenangkan jiwa.
Editor: Ainun Najib