Imbas Perang Rusia-Ukraina, Bensin di AS Tembus Rp20.000 per Liter
WASHINGTON, iNews.id - Gegara perang Rusia dan Ukraina, harga bensin di Amerika Serikat (AS) melonjak di atas lima dolar atau sekitar Rp73.000 untuk per galonnya. Harga ini untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kenaikan harga ini terjadi pada Sabtu (11/6/2022). Satu galon bensin sama dengan 3,7 liter. Jika per galon mencapai lima dolar artinya per liter bensin saat ini rata-rata Rp20.000.
Menurut data dari AAA, hal ini memperpanjang lonjakan biaya bahan bakar yang merupakan fitur utama dari kenaikan inflasi secara keseluruhan.
Harga rata-rata nasional untuk gas tanpa timbal reguler naik menjadi 5.004 dolar AS per galon pada 11 Juni. Di hari sebelumnya, harga per galon mencapai 4.986 dolar AS.
Harga bensin membuat pusing Presiden Joe Biden dan anggota Kongres Demokrat. Merka tengah berjuang untuk mempertahankan kendali tipis di Kongres dengan pemilihan paruh waktu yang akan datang pada November.
Dalam pemilihan paruh waktu nanti, masyarakat dapat memilih perwakilan dan pejabat subnasional lainnya.
Biden telah mengambil banyak kebijakan untuk mencoba menurunkan harga bahan bakar. Di antaranya termasuk rekor rilis barel dari cadangan strategis AS, pengabaian aturan untuk memproduksi bensin di musim panas, dan bersandar pada negara-negara OPEC utama untuk meningkatkan produksi.
Namun harga bahan bakar telah melonjak di seluruh dunia. Kenaikan ini merupakan imbas dari kombinasi permintaan yang meningkat, sanksi terhadap produsen minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina, dan tekanan pada kapasitas penyulingan.
Dilansir dari Reuters, perjalanan darat AS tetap relatif kuat, bahkan ketika harga telah naik. Namun, para ekonom memperkirakan, permintaan mungkin mulai menurun jika harga tetap di atas 5 dolar per galon untuk periode yang berkelanjutan.
Editor: Ainun Najib