Indonesia Jajaki Kerja Sama Produksi Jet Tempur Yak-130, Begini Spesifikasinya

JAKARTA, iNews.id -Indonesia tengah menjajaki kerja sama untuk memproduksi jet tempur Yak-130. Ini adalah salah satu pesawat canggih buatan Rusia.

Kemungkinan kerja sama ini muncul saat pertemuan antara Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan Direktur Jenderal Irkut Corporation Boginskiy di Jakarta pada Kamis pekan lalu. Irkut Corporation adalah perusahaan Rusia.

Baca Juga

Ramalan Zodiak Sabtu 12 November 2022: Gemini, Virgo dan Aquarius Jangan Suka Berpura-pura

Moeldoko menyebut jet tempur Yak-130 mempunyai reputasi yang baik lantaran keunggulannya. Pesawat ini juga bisa dijual ke sejumlah negara Asia Tenggara.

Yak-130 juga mempunyai spesifikasi yang mumpuni dengan panjang 11,4 meter, rentang sayap 9,8 meter, tinggi 4,76 meter, serta berat lepas landas maksimum mencapai 10.290 kilogram.

Baca Juga

Mendadak Kaya, Pria di Jerman Ini Cari Calon Istri yang Hobi Jalan-Jalan

Jet tempur buatan Rusia ini mempunyai jangkauan maksimum 2.100 kilometer dengan ketinggian maksimum 12.500 meter serta kecepatan maksimum 1.060 km per jam. Jet tempur ini menggendong mesin turbofan AI-222-25.

Yak-130 selama ini dikenal sebagai pesawat latih namun bisa diubah menjadi pesawat tempur atau pesawat serang jika diperlukan.Jet tempur ini terbang perdana pada 1996.

Baca Juga

Bikin Merinding, Penggali Kubur Temukan Mayat Terkubur Puluhan Tahun Masih Utuh dengan Pocong Terikat Tali

Yak-130 memiliki sembilan pengait, yakni total enam di kedua sayap, dua di ujung sayap, serta satu di badan pesawat. Pengait itu bisa membawa beban senjata hingga 3.000 kilogram.

Yak-130 juga dikenal dengan masa pakai yang lama. Selain itu pengoperasian juga rendah biaya.Hal ini membuat Yak-130 mampu meminimaliasi biaya operasional.

Yak-130 bermesin tunggal, pesawat ini juga dilengkapi dengan peralatan avionik canggih. Seperti sistem kontrol fly by wire terintegrasi digital, glass cockpit, hingga navigasi digital. 

Sejumlah negara Asia Tenggara telah menggunakan pesawat ini. Di antaranya Laos, Myanmar serta Vietnam.

Editor: Ainun Najib