get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Gadis Desa di Labusel Menikah dengan Pria Inggris, Kenal via Medsos

Inggris Ngotot Ingin Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina

Rabu, 30 Maret 2022 - 20:49:00 WIB
 Inggris Ngotot Ingin Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina
Sebuah gedung administrasi regional di Pelabuhan Mykolaiv di selatan Ukraina rusak dihantam roket. Inggris ingin memasok senjata mematikan ke Ukraina. (Foto: Reuters)

LONDON, iNews.idInggris ingin memasok senjata lebih mematikan ke Ukraina. Keinginan ini disampaikan oleh  Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Keinginan untuk memasok senjata ini muncul karena Inggris memperkirakan pasukan Rusia bakal mengintensifkan serangannya di tengah operasi militer Moskow di Ukraina.

Johnson tidak menjelaskan secara perinci jenis senjata apa yang mungkin dipasok London ke Kiev. Akan tetapi, seorang sumber di lingkaran Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Ukraina membutuhkan senjata api jarak jauh, termasuk artileri berat. 

Namun, para anak buah Johnson di jajaran Pemerintah Inggris justru khawatir bahwa pasokan militer semacam itu dapat mengakibatkan eskalasi krisis Ukraina.

Menurut Times pada Rabu (30/3/2022),ada kemungkinan pengiriman senjata dari Inggris itu juga mencakup senjata artileri self-propelled AS-90. Akan tetapi, sumber tersebut percaya bahwa sistem tersebut sudah ketinggalan zaman. Semenara pada saat yang sama, sistem yang lebih besar akan menyiratkan kebutuhan untuk melatih prajurit Ukraina di negara-negara tetangga.

Pada Selasa (29/3/2022) kemarin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebut pasokan senjata mematikan ke Ukraina oleh negara-negara Barat sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab. Menurut dia, distribusi yang tidak terkendali dapat menimbulkan ancaman bagi negara-negara Eropa.

Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Sergey Rudskoy mengatakan, pasokan senjata tambahan ke Ukraina tidak akan memengaruhi hasil operasi Rusia di sana. Akan tetapi, langkah semacam itu akan meningkatkan korban di kalangan penduduk sipil.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan tentaranya untuk menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Dia menyebut  serangan ke negara tetangga itu sebagai operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” Ukraina.

Operasi militer itu dilakukan Putin setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri melawan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Ukraina telah meminta negara-negara Barat untuk memasok lebih banyak senjata, termasuk sistem pertahanan udara dan antirudal, pesawat tempur, mortir, dan senjata otomatis.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut