Ini Kata Dokter soal Benda Asing di Kepala Bocah 4 Tahun di Sleman

YOGYAKARTA, iNews.id- Tim Dokter bedah syaraf RSUP Dr Sardjito telah berhasil mengeluarkan benda asing yang bersarang di kepala JM, bocah perempuan berumur 4 tahun asal Sleman. JM tiba-tiba tersungkur ketika berada di warung pesisir, Mudal Ngaglik Sleman diduga karena peluru nyasar.

Kendati demikian, tim dokter belum bisa memastikan apakah benda asing yang masuk ke dalam kepala JM adalah proyektil peluru. Sebab, mereka tidak menelitinya dan langsung menyerahkannya ke tim forensik.

Baca Juga

Soal Peluru Nyasar Kena Bocah di Sleman, Ini Kata Polisi

Salah satu dokter yang menangani bocah tersebut, dr Adiguno Suryo Wicaksono menjelaskan, pasien cilik tersebut telah menjalani operasi untuk mengeluarkan benda asing dari dalam kepala. Kondisi bocah tersebut masih stabil meski melalui operasi selama lebih kurang enam jam. "Benda asing itu langsung kami serahkan kepada forensik medis," ujarnya Rabu (21/12/2022).

Nantinya benda asing tersebut akan diserahkan pada orang yang memerlukan barang tersebut. Karena langsung diserahkan, sehingga Adiguno mengaku tidak mencermati secara khusus benda asing yang bersarang di kepala bagian belakang bocah perempuan ini.

Baca Juga

Kondisi Terakhir Bocah yang Terkena Peluru Nyasar, Luka di Kepala Belakang Sedalam 8 Cm

Dia juga mengaku kurang memahami bentuk benda asing yang telah dia ambil dari kepala bagian belakang bocah perempuan itu. Karena dia tidak memperhatikan secara detail bentuk atau jenisnya apa. Logam atau bukan, Adiguno juga tidak bisa memastikannya.

"Jumlah benda asing yang saya keluarkan hanya satu. Saya kurang mengamati secara detail hal tersebut, yang jelas kami serahkan langsung," ucapnya. 

Baca Juga

Polisi Didesak Transparan dalam Peristiwa Bocah di Sleman Diduga Tertembak

Dia juga tidak mengetahui secara detail ukuran, berat, bahan ataupun warna benda asing yang ia keluarkan dari dalam kepala bocah nahas itu. Namun ia memastikan benda asing tersebut bersarang 8 cm di kepala bagian belakang korban.

Editor: Ainun Najib