Ini Pemicu Gunung Merapi Luncurkan Wedus Gembel Lagi

YOGYAKARTA, iNews.id- Gunung Merapi kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas sejauh 4 kilometer ke arah barat daya. Hingga pukul 16.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut terjadi 24 kali rentetan awan panas guguran.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menyebut jika awan panas yang terjadi tersebut dipicu karena runtuhnya kubah lava barat daya. Tidak hanya itu, juga dipicu karena tekanan aktivitas magmatik dari dalam gunung Merapi tersebut yang masih terus terjadi
"Jadi memang kombinasi yaitu runtuhnya kubah lava barat daya dan juga dorongan aktivitas magmatik dari dalam,"kata dia.
Agus menyebut aktivitas Gunung Merapi memang unik karena ada dua kubah lava. Di mana awan panas kali ini terkait kubah barat daya yang runtuh sehingga mengarah ke barat daya. Dan aktivitas tadi siang adalah memang kombinasi runtuhnya kubah lava dengan tekanan magma dari dalam.
Agus mengungkapkan, kubah lava barat daya menempati tempat yang miring. Dan kubah lava ini benar-benar tidak stabil sehingga mendapat dorongan dari dalam atau tidak, maka bisa runtuh riba-riba. "Cuma tadi memang ada tekanan dalam tapi tidak tahu kapan,"ujarnya.
Meskipun aktivitas seismig tidak menunjukkan frekuser namun suplai magma masih terus terjadi sehingga potensi keluarnya magma dari dalam bumi masih tinggi. Sehingga itulah yang menyebabkan kenapa status Gunung Merapi saat ini berada di level III alias siaga diterapkan.
"Setahun aktivitas sesmig dan awan panas ke arah barat daya, jarak paling besar terjadi hari ini. Tetapi sejak 2021 ini ada yang lebih tinggi yaitu di Gendol yang juga jaraknya 5 km, setahun terakhir,"katanya.
Dia menandaskan berdasarkan asesmen yang dilakukan dari ukuran kubah lava yang ada memang bepotensi luncuran awan panas ke arah barat daya sejauh 7 km dan selatan 5 km. Angka tersebut dihitung dari kubah lava permodelan 3 juta tengah kawah atau sekitar 1,7 juta di kubah lava di barat daya.
Sehingga ia meminta agar masyarakat tetap tenang karena erupsi Sabtu siang masih di dalam radius potensi bahaya yang ditetapkan. Dan saat ini belum perlu evakuasi, hanya diimbau untuk bersiiap-siap saja jika terjadi hal yang urgent.
Dengan aktivitas erupsi yang seperti ini, lanjut Agus, maka potensi bahaya Gunung Merapi lebih terukur. Di mana besarnya kubah lava bisa dihitung untuk memperkirakan jarak luncur awan panas yang terjadi.
"Karena terukur sehingga masyarakat sudah tenang karena tahu tidak akan menjangkau permukiman mereka,"ucapnya.
Editor: Ainun Najib