get app
inews
Aa Text
Read Next : DPR Turun Tangan Cek Penanganan Kebakaran Gedung Pekerja IKN

Ini Penyebab Jatuhnya Korban Jiwa dalam Kebakaran di Sleman

Jumat, 02 September 2022 - 18:50:00 WIB
Ini Penyebab Jatuhnya Korban Jiwa dalam Kebakaran di Sleman
Polisi melakukan olah TKP kasus kebakaran di Sleman. (foto: MPI/Erfan erlin)

SLEMAN, iNews.id- Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang di Depok, Sleman Jumat (2/9/2022) dinihari. Kebakaran tersebut melanda rumah pensiunan Satuan Keamanan Kampus (SKK) UGM.

Pemadaman dalam kejadian itu memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Setidaknya ada enam orang terjebak di lantai dua rumah tersebut, tiga orang di antaranya selamat. Mereka yang meninggal karena terjebak di lantai dua dan tidak bisa keluar.

Ada lima mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Mobil pemadam kebakaran tersebut berasal dari Damkar Sleman, Damkar Kota dan Damkar UGM. Api pertama kali diketahui sekira pukul 01.30 WIB dan baru padam sekira pukul 05.10 WIB.

Pemadaman mengalami kendala karena lokasi rumah yang berada di dalam gang. Untuk menjangkau rumah tersebut bahkan petugas pemadam kebakaran harus menyambung selang mereka sebanyak lima sambungan.

Komandan SKK UGM, Nando mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi kejadian kebakaran di rumah Subono pada sekitar pukul 03.40 WIB. Tim langsung meluncur ke lokasi kejadian dan menerjunkan tim mobil pemadam, sekaligus mengundang tim Damkar Kabupaten Sleman.

"Kami meminta bantuan untuk memadamkan dan pengondisian di tempat kejadian,"ujar dia.

Dua sampai tiga jam para petugas pemadam berjibaku memadamkan api, namun tiga rumah yang mengalami kebakaran. Mereka sudah datang ke lokasi secepatnya untuk memadamkan api.

Dengan kondisi lingkungan cukup padat, sangat menyulitkan akses pemadam masuk ke TKP. Mobil pemadam kebakaran tidak bisa mendekat ke lokasi kejadian dan mereka membutuhkam lima sambungan selang air untuk memadamkan api di rumah korban.

Selain kondisi rumah yang sulit dijangkau langsung oleh mobil pemadam kebakaran, ternyata desain lantai dua tersebut juga menyulitkan korban untuk menyelamatkan diri. Akses menuju ke luar di lantai dua cukup minim.

Tetangga korban, Raditya alias Adit menyebutkan, saat peristiwa berlangsung, sejumlah rekan sesama pemuda masih nongkrong di sekitar lokasi. Kepulan asap yang membumbung tinggi kali pertama dilihat oleh seorang pengendara yang lewat di Jalan Kaliurang Km 4,5 dan orang tersebut menunjuk-nunjuk ke arah kepulan asap.

"Menunjuk 'Mas, itu ada kebakaran', kami langsung ke situ, sejumlah pedagang kaki lima juga langsung menuju masuk ke sini," ujarnya.

Namun ketika mereka tiba, kondisi sudah lebih parah, karena yang terlihat dari luar hanya kepulan asapnya. Saat itu, kata Adit, api sudah membesar dan merembet ke dua rumah sekitarnya. Lalu pemuda setempat menelepon pemadam kebakaran.

Adit, mengaku kesulitan mengevakuasi korban di dalam rumah. Sebab akses utama keluar masuk rumah adalah pintu di ruang tamu lantai I. Ada juga akses pintu lain, tapi harus terlebih dahulu mengambil jalan memutar dari belakang.
  
Adit mengungkap, ia dan beberapa orang serta Dedy, anak korban, sempat menjebol tembok untuk mencari jalan keluar. Karena lantai I saat itu sudah terbakar. Mereka berusaha membantu mengevakuasi korban yang terjebak di lantai II.

Di lantai II, ada tiga ruang kamar. Kamar Pak Subono dan Bu Suratmi menghadap ke utara. Sementara di seberangnya, kamar Rani dan adiknya Amora. Kamar di sisi sebelah ruangan Subono dan Suratmi merupakan kamar Dedi Cahyono Putra dengan istrinya, Dyah Ayu Putri Murtiningsih.

Tembok di area lantai II tak bisa mereka jebol lebih besar hanya cukup untuk digunakan sebagai jalan keluar darurat. Mereka kesulitan menjebol karena minimnya peralatan yang digunakan saat evakuasi korban. "Kami menjebol hanya dengan palu berukuran kecil," ungkap dia.

Terkait jendela kamar, Adit mengakui sebenarnya tiga kamar di lantai 2 tersebut memiliki jendela. Hanya saja, jendela yang ada di ruangan itu semua menghadap ke dalam, berada di sisi pintu masing-masing ruangan.

"Kami mencari jalan dulu, karena kondisi tangga penuh dengan api, mas Dedi membuat celah. Nekat memberanikan diri, mendorong, mencoba keluar alhamdulillah masih selamat," kata dia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut