Ini Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia, DIY Masih Tinggi

JAKARTA, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Tanah Air belum bisa dikendalikan. Tercatat pada 26 Juni 2021 bertambah 21.095 kasus. Di DIY kasus harian Covid-19 masih sangat tinggi.

Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 135.634 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).  

Baca Juga

Barak Pengungsian di Sleman Diubah Jadi Selter Pasien Covid-19

Secara akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 2 juta kasus atau sebanyak 2.093.962 kasus. 

Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 7.396 orang. Sehingga total sebanyak 1.842.457 orang sembuh.

Baca Juga

Kasus Corona Melonjak, MUI Bolehkan Jenazah Covid-19 Dimakamkan Massal

Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 358 orang. Sehingga meninggal menjadi 56.729 orang.

Jumlah suspek Covid-19 kini sebanyak 129.071 orang. Dan kasus aktif sebanyak 194.776 orang. Saat ini kasus Covid-19 tersebar di 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.

Baca Juga

Lulusan UNY Harus Miliki Kemampuan Gunakan Teknologi Informasi

Berikut sebaran penambahan kasus Covid-19 di 34 provinsi per 26 Juni 2021:

1.    DKI Jakarta: 9.271
2.    Jawa Barat: 3.787
3.    Jawa Tengah: 2.305
4.    Jawa Timur: 989
5.    DIY : 782

6.    Kalimantan Timur: 428
7.    Kepulauan Riau: 408
8.    Riau: 365
9.    Banten: 266
10.   Sumatera Barat: 257

11.  Bali: 246
12.  Sumatera Utara: 220
13.  Kalimantan Tengah: 174
14.  Sumatera Selatan: 173
15.  Lampung: 148

16.  Papua Barat: 148
17.  Kalimantan Barat: 129
18.  Bangka Belitung : 126
19.  Sulawesi Selatan: 126
20.  Bengkulu: 109

21.  Nusa Tenggara Timur: 106
22.  Kalimantan Selatan: 89
23.  Aceh: 81
24.  Jambi: 68
25.  Sulawesi Tenggara: 63

26.  Maluku Utara: 58
27.  Papua: 42
28.  Gorontalo: 41
29.  Maluku: 30
30.  Sulawesi Tengah: 29

31.  Sulawesi Utara: 23
32.  Nusa Tenggara Barat: 6
33.  Sulawesi Barat: 2
34.  Kalimantan Utara: 0

Editor: Ainun Najib