Intensitas Awan Panas Merapi Menuju Tenggara Alami Peningkatan
YOGYAKARTA, iNews,id - Dua kubah lava di puncak Merapi menyebabkan arah guguran baik lava pijar dan awan panas juga menjadi dua arah. Bahkan sejak kemarin petang, intensitas arah awan panas guguran menuju tenggara mulai mengalami peningkatan.
Dari empat kali awan panas, tiga di antaranya mengarah ke tenggara atau hulu Kali Gendol. Sedangkan satu kali awan panas menuju ke arah barat daya atau ke Kali Krasak dan Boyong.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, Selasa (22/6/2021) dini hari tadi, awan panas guguran di puncak Merapi terjadi pukul 03.37 WIB.
Awan ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 115 detik. "Jarak luncur 1.200 m ke arah tenggara," katanya di Yogyakarta, Selasa (22/6/2021).
Dijelaskannya, awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 04.33 WIB. Kali ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 89 detik dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
"Kemudian, awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 4.50 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 75 detik. Visual berkabut namun estimasi jarak luncur 900 meter dan menuju ke arah tenggara juga," ujarnya.
Sebelumnya arah awan panas menuju tenggara juga terjadi kemarin petang (21/6/2021). Awan panas guguran terjadi pada pukul 18.20 WIB. Awan dengan suhu di atas 200 derajat celcius ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 61 detik. Jarak luncur 1.000 meter ke arah tenggara.
Selain awan panas guguran sejak pukul 00.00WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi juga mengeluarkan lava pijar.
Pada periode tersebut tercatat 8 kali lava pijar dengan jarak luncur makdimal 1 km menuju barat daya. "Aktivitas vulkanik masih tinggi. Status Merapi masih tetap siaga atau level III," ucapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di bawah radius 5 km dari puncak. Selain itu juga aktivitas di sungai yang berhulu di lereng Merapi untuk berhati- hati dengan kemungkinan lahar hujan atau dikenal warga dengan lahar dingin yang sewaktu- waktu bisa terjadi .
Editor: Ainun Najib