get app
inews
Aa Text
Read Next : Longsor Susulan Intai Warga Banjarnegara, Ditemukan Rekahan Membentuk Pola Tapal Kuda

Jangan Asal Minum Obat Herbal untuk Cegah Covid-19, Ini yang Akan Terjadi

Minggu, 10 Mei 2020 - 05:00:00 WIB
Jangan Asal Minum Obat Herbal untuk Cegah Covid-19, Ini yang Akan Terjadi
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Zullies Ikawati meminta masyarakat cermat dan bijaksana dalam mengonsumsi obat herbal yang diyakini dapat mencegah Covid-19. (Foto: ilustrasi/The Guardian; Mexperience).

YOGYAKARTA, iNews.id - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Zullies Ikawati meminta masyarakat lebih cermat dan bijaksana dalam menggunakan obat alternatif atau herbal untuk mencegah virus corona atau Covid-19. Obat-obatan alternatif, meski diyakini berkhasiat, harus tetap didasarkan pada kaidah ilmiah.

Zullies menuturkan, selama pandemi Covid-19 banyak bermunculan obat-obat alternatif yang diklaim dapat mengatasi virus ini. Kemunculan obat ini berawal dari keprihatinan belum adanya penyembuh Covid-19 hingga kini.

Persoalannya, sebagian besar produk alternatif yang beredar belum memiliki bukti ilmiah mampu mengatasi Covid-19. Ada beberapa yang bahkan sulit diterima dengan logika ilmiah.

“Karena itu, masyarakat perlu lebih cermat dan bijak dalam memilih produk-produk alternatif yang beredar di pasaran. Inovasi-inovasi obat baru untuk Covid-19 tentu sangat diapresiasi dan diharapkan, tetapi harus tetap berada pada koridor ilmiah yang dapat ditelusuri dan dibuktikan,” kata Zullies dalam laman resmi UGM, dikutip Minggu (10/5/2020).

Ketua Program Studi Magister Farmasi Klinik UGM ini menyebutkan, bila ada bukti kesembuhan, itu hanya berasal dari testimoni segelintir orang. Apalagi penyakit Covid-19 pada sebagian orang dengan kekebalan tubuh kuat, bahkan tidak memberikan gejala, menjadi penyakit yang bisa sembuh sendiri.

Menurut Zullies, Indonesia sangat kaya akan tanaman obat yang berpotensi untuk mengatasi Covid-19. Namun dia menegaskan, aturan dalam pengembangan obat baru dari herbal tetap harus mengikuti kaidah ilmiah yang berlaku.

Sumber obat herbal sedikit berbeda dengan obat sintetik yaitu berasal dari pengalaman empiris bertahun-tahun. Jamu-jamu atau ramuan tradisional Indonesia dari berbagai daerah umumnya telah memiliki pengalaman bertahun-tahun untuk suatu penyakit tertentu.

Selain pengalaman empirik, ada juga sumber obat herbal yang berupa suatu inovasi baru. Dia mencontohkan, kulit manggis atau kulit jeruk yang dulunya tidak digunakan masyarakat, tetapi berdasarkan penelitian ternyata memiliki manfaat obat.

Obat-obat herbal ini ada yang diolah oleh masyarakat untuk dikonsumsi sendiri seperti jamu. Ada pula yang diolah lebih modern, diformulasi dengan bahan-bahan lain dan disajikan secara modern seperti dalam bentuk kapsul, kaplet atau sediaan lainnya untuk dipasarkan lebih luas.

Sebagian juga telah dikemas menjadi Obat Herbal Terstandar dan diujikan secara preklinik pada hewan uji untuk dipastikan keamanan dan kemanjurannya. Jika lolos uji, obat-obat herbal ini bisa digunakan pada manusia.

“Jika sudah diujikan secara klinis pada manusia, dan terbukti kemanjuran serta keamanannya maka obat herbal dapat didaftarkan sebagai Fitofarmaka,” kata dia.

Zullies menyampaikan beberapa tips memilih obat-obat untuk mencegah atau mengatasi Covid-19. Salah satunya, menggunakan obat-obat herbal yang telah terdaftar di BPOM. Untuk memastikan produk-produk yang telah terdaftar di BPOM dan mendapat nomor izin edar bisa melalui aplikasi BPOM.

“Kalau produk yang didaftar sebagai pangan, produk tersebut tidak bisa memiliki izin edar sebagai suplemen kesehatan atau bahkan obat pada saat yang sama. Jadi, jika ada produk pangan yang diklaim memiliki efek pengobatan itu perlu dipertanyakan,” tuturnya.

Zullies juga mengingatkan kepada masyarakat jangan langsung percaya pada produk dengan klaim bombastis dan mekanisme yang tidak jelas. Demikian pula ketika menjumpai promosi obat atau produk herbal yang tidak jelas kandungannya, sebaiknya berhati-hati.

Mengonsumsi obat secara asal dapat saja berakibat fatal. Sebab, dimungkinkan ada kandungan dalam produk tersebut harus dihindarkan pada penyakit tertentu yang diidap seseorang.

Untuk memastikan keamanannya, masyarakat dapat berkonsultasi pada apoteker dan meminta saran produk yang lebih terjamin keamanannya.

“Pastikan bahwa produk obat yang Anda konsumsi itu jelas kandungannya dan aman. Semoga kita semua terhindar dari penggunaan obat-obat alternatif yang tidak tepat selama masa pandemi dan juga terhindar dari penyakit Covid-19,” kata dia.

Editor: Zen Teguh

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut