Jogja Halal Fest, Pamerkan Produk Syariah Menuju Pasar Global

BANTUL, iNews.id - Jogja Halal Fest kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta mulai 3-6 November. Ini merupakan event kedua dengan menghadirkan beragam produk halal yang diikuti 252 stan untuk meraih pasar global
Pameran ini dibuka oleh Wakil Presiden Maruf Amin secara daring dan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Event ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk halal di dalam pasar domestik maupun mancanegara.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, Heroe Poerwadi yang juga penyelenggara mengatakan, Jogja Halal Fest ini diikuti 252 stan yang terdiri atas 14 industri dari kuliner, fashion hingga pendidikan, keuangan dan perbankan hingga rumah sakit.
Event ini digarap bekerja sama dengan Kadin DIY, Halal Club Yogyakarta, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia maupun asosiasi rumah sakit Islam di Indonesia (Mukisi).
“Setelah pandemi Covid-19, ternyata peminat event ini sangat besar,” kata Heroe.
Menurut dia, dalam event ini dia tidak hanya menargatkan penjualan saja. Sebab jika hanya berorientasi transaksi langsung tidak ubahnya memindah pasar. Namun lebih kepada bagaiman pelaku industri dan UMKM halal ini bisa bekerja sama untuk memperluas pasar mereka.
“Kami juga mengundang beberapa buyer dari luar negeri. Semoga bisa melakukan transaksi dan kerja sama dengan UMKM dan pelaku industri,” katanya.
Heroe mengatakan, salah satu kendala produk UMKM masuk ke pasar luar negeri karena belum ada sertifikat dan label halal. Untuk itulah peserta akan dibantu dan difasilitasi agar bisa mendapatkan label halal.
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, halal bukanlah sebagai label semata namun harus memenuhi standar kesehatan. Perkembangan UMKM halal di Yogyakarta juga cukup bagus meskipun yang mendapatkan sertifikat masih sedikit.
“Perkembangan industri halal di Yogyakarta yang kian marak dan terbilang besar. Ada lebih dari 300 ribu UKM namun yang tersertifikasi halal baru sekitar 0,1 persen atau 370 UKM,” kata dia
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim menjadi pasar produk halal yang menjanjikan. Potensi ini bisa untuk menggerakkan ekonomi syariah di tingkat nasional.
“Masalahnya impor produk justru lebih banyak, sedangkan potensi yang ada baru di sektor pertanian yang digarap,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi